kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana pihak ketiga melambat, biaya dana bank ikut meningkat


Senin, 18 Maret 2019 / 20:09 WIB
Dana pihak ketiga melambat, biaya dana bank ikut meningkat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat, awal 2019 masyarat mengurangi penempatan dana di perbankan. pada Januari 2019, tercatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan senilai Rp 5.365,7 triliun dengan pertumbuhan 5,1% (yoy). Menurun dibandingkan Desember 2018 senilai Rp 5.457,2 triliun dengan pertumbuhan 6,1% (yoy).

Di lain sisi komposisi dana murah alias current account and saving account (CASA) juga ikut beringsut. Pada Januari, komposisi CASA sebesar 54,80% dari total DPK. Sementara pada Desember komposisinya sebesar 56,08%.

Pelemahan CASA kemudian bikin bank mesti mengeluarkan biaya dana atawa cost of fund (CoF) jadi lebih besar. Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Anggoro EKo Cahyo mengamini hal tersebut

“Komposisi CASA kami di awal tahun sebesar 61,00%. Namun, ini memang siklus dimana nanti mulai kuartal 2 akan naik,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (18/3).

Sementara rasio biaya dana dari anggota indeks Kompas100 ini disebut Anggoro berada di level 3% dari total DPK senilai Rp 516,34 triliun hingga Januari 2019. Sementara sepanjang 2018 lalu, dari total DPK yang diihimpun senilai Rp 578,77 triliun, dengan komposisi CASA sebesar 64,80%, rasio biaya dananya sebesar 2,8%.

“Melihat perkiraan suku bunga acuan 2019 yang tidak seagresif 2018, kami proyeksikan CoF di kisaran 3% hingga semester I 2019,” lanjut Anggoro.

Hal serupa juga terjadi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) yang juga anggota indeks Kompas100. Hingga Februari 2019, dengan total DPK senilai Rp 49,05 triliun, komposisi CASA Bank Jatim sebesar 71,93%.

“Hingga Februari CoF kami sekitar Rp 222 miliar dari total DPK sebesar Rp 49,05 triliun,” kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyanugaraha.

Sedangkan akhir 2018 lalu, Bank Jatim mampu menghimpun DPK senilai Rp 50,91 triliun dengan komposisi CASA sebesar 75,41% dan mengeluarkan biaya dana sebesar 3,16%.

Hal berbeda justru terjadi di PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Direktur Konsumer Lani Darmawan bilang terjadi kenaikan CoF. Padahal pada Januari sejatinya ada peningkatan CASA perseroan. Meskipun, secara total awal tahun DPK perseroan memang menyusut dibandingkan akhir 2018 lalu

“Cof memang ada sedikit kenaikan, namun dengan pricing yang juga kami lakukan bertahap serta risk based dan relationship based pricing, NIM kami masih terjaga baik,” jelasnya tanpa merinci nilai.

Hingga Januari 2019, CIMB mampu menghimpun DPK senilai Rp 167,53 triliun dengan komposisi CASA sebesar Rp 57,84%. Padahal akhir 2018 lalu komposisi CASA perseroan sebesar 52,61% dengan total DPK senilai Rp 190,75 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×