kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala LPS: Vaksin menjadi harapan perbaikan kredit perbankan


Rabu, 03 Maret 2021 / 11:11 WIB
Kepala LPS: Vaksin menjadi harapan perbaikan kredit perbankan
ILUSTRASI. LPS, Kementerian Keuangan, BI, dan OJK berniat mendorong penurunan suku bunga kredit.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai salah anggota KSSK bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terus bersinergi guna mendorong penurunan suku bunga kredit. LPS menyebut, sinergitas kebijakan antar lembaga harus menjadi perhatian.

“Tentunya kami juga memonitor suku bunga kredit ini bagaimana cara mendorong untuk turun. Upaya untuk mendorong suku bunga kredit adalah bagaimana cara menurunkan suku bunga pinjaman atau suku bunga penjaminan, tentunya kami akan sinergikan terlebih dulu,” kata Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/3). 

Dia menambahkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi suku bunga kredit, belum stabilnya kredit atas permintaan karena kegiatan usaha yang belum menunjukkan konsistensi. Namun, adanya program vaksinasi yang efektivitasnya sudah mulai dirasakan dengan turunnya angka penyebaran covid-19, diharapkan kegiatan usaha kembali normal seiring dengan meningkatnya permintaan atas kredit pada bank.

Lana mengungkapkan simpanan yang berbasis giro memang menurun karena tiga bulan lagi kita akan menghadapi bulan puasa dan Lebaran. Beberapa kegiatan usaha terlihat mulai menggunakan giro. Artinya masih menggunakan uang sendiri bukan kredit yang dikeluarkan oleh bank.

Baca Juga: Dukung pemulihan ekonomi, Bank Negara Indonesia (BBNI) pangkas suku bunga

"Hal inilah yang belum bisa mentransmisikan ke suku bunga kredit karena para pelaku usaha masih menggunakan lebih banyak giro yang dimilikinya untuk kegiatan usaha yang mulai membaik seperti saat ini. Saya kira, vaksin memang menjadi harapan bagi kegiatan usaha,” ujar Lana. 

Menurutnya, ke depan efektivitas vaksin ini bisa menjadi faktor positif yang dapat membuat kegiatan usaha semakin pulih. “Tentunya para pelaku usaha tidak bisa terus menerus menggunakan uangnya sendiri atau giro, pasti mereka akan meminta kredit pada bank, di saat kredit mulai membaik, di situ mungkin perbankan juga akan mulai memberikan relaksasi terhadap suku bunga kreditnya,”  tambah Lana.

Lana memaparkan, efektivitas penurunan suku bunga simpanan ke suku bunga kredit dalam keadaan normal, ada selang waktu antara satu triwulan sampai dengan dua triwulan. Tetapi dengan kondisi pandemi seperti sekarang, mungkin perlu waktu lebih lama lagi atau sekitar tiga triwulan. 

“Namun cepat atau lambat, saya kira suku bunga kredit akan turun seiring dengan kegiatan usaha yang semakin membaik, terlebih program vaksinasi berjalan dengan masif, seperti terlihat di sentra perekonomian semisal di Pasar Tanah Abang,” ujarnya. 

Baca Juga: Sejak akhir bulan lalu, BRI gunting suku bunga kredit 150 bps hingga 325 bps

Jika melihat kondisi simpanan yang masih tumbuh sekitar 10% di bulan Januari dan pada Desember 2020 tumbuh sekitar 11% year on year, hal ini menunjukkan simpanan itu masih terus meningkat. “Kalau likuiditas ini masih cukup banyak di perbankan, maka mau tidak mau  tren penurunan suku bunga pasar itu masih berlanjut. Di sini LPS akan melihat bagaimana penurunan suku bunga pada bulan Februari akan direspons oleh pasar. Kalau memang dimungkinkan turun, nanti akan ada ruang untuk turun,” kata dia.

Lana menilai, perbaikan permintaan kredit dapat mendorong bank untuk menurunkan suku bunga kredit. Secara historis jika melihat PDB, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55%. "Dulu sebelum pandemi, masyarakat kita itu konsumtif, dan itu benar adanya jika melihat kontribusi dari konsumsi rumah tangga itu, jadi kekuatan ekonomi kita itu sebetulnya di konsumsi rumah tangga. Oleh karenanya ke depan sinergi kebijakan itu ialah bagaimana mendongkrak konsumsi rumah tangga tersebut,” pungkas Lana.

Baca Juga: Pendapatan bunga perbankan tergerus penurunan kredit di tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×