kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,95   -17,54   -1.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 mengganjal target perbankan naik kelas BUKU 3


Minggu, 28 Juni 2020 / 21:39 WIB
Pandemi Covid-19 mengganjal target perbankan naik kelas BUKU 3
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank BRI Agro Jakarta, Selasa (7/4). PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) mulai mengimplementasikan ketentuan relaksasi kredit terimbas COVID-19 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga kini perseroan mengaku telah mer


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma mengganggu ekspansi bisnis perbankan, pandemi Covid-19 juga turut membuat sejumlah target bisnis yang telah direncanakan tahun ini sulit dilaksanakan.

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) misalnya mengaku bakal mengurungkan niat naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 tahun ini akibat pandemi.

“Mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan di tengah pandemi, target naik BUKU 3 kami tunda sampai batas waktu yang akan kami tentukan kemudian. Tentunya dengan mempertimbangkan kondisi pasar modal juga,” kata Corporate Secretary BRI Agro Hirawan Nur Kustono kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Rencana naik BUKU batal terlaksana tahun ini mengingat perseroan juga berencana menunda aksi penambahan modal via rights issue yang sudah beberapa kali juga ditunda.

Baca Juga: BRI Agro salurkan sembako dan APD untuk penanganan covid-19

Perseroan sebelumnya merancang rights issue pada pertengahan tahun lalu untuk menerbitkan 3 miliar saham dengan target penghimpunan dana Rp 700 miliar. Namun aksi ini ditunda untuk digelar pada 2020, dan kini kembali ditunda.

“Rights issue juga kami tidak jadi kami laksanakan tahun ini dengan situasi yang menurut kami belum memungkinkan kini,” sambung Hirawan.

Per Maret 2020, modal inti perseroan tercatat sebesar Rp 4,04 miliar, menurun 8,71% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 4,43 triliun. Adapun penyaluran kredit perseroan hingga April 2020 juga tercatat negatif 3,27% (ytd) menjadi Rp 18,73 triliun.

Lain cerita oleh PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (SDRA), Direktur Business Support Sadhana Priatmadja masih optimistis, pandemi tak menghalangi target naik BUKU 3 perseroan tahun ini secara organik, alias tanpa ada penambahan modal dari pemegang saham.

“Dari kalkulasi kami, persyaratan modal menjadi BUKU 3 masih bisa terpenuhi,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Ini pertimbangan Bank Woori (SDRA) pinjam Rp 2 triliun dari Bank Central Asia (BBCA)

Makanya, selain aspek permodalan perseroan kini juga mulai menyiapkan kesiapan perangkat organisasi, dan sejumlah ketentuan lain agar dapat mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menjadi BUKU 3.

Per Maret 2020, modal inti perseroan tercatat senilai Rp 4,71 triliun, meningkat 1,05% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 4,66 triliun. Adapun hingga Mei 2020, penyaluran kredit Bank Woori telah mencapai Rp 28,22 triliun, tumbuh 5,81% (ytd) dibandingnkan akhir tahun lalu Rp 26,67 triliun.

Sementara PT Bank BNI Syariah juga telah terlebih dulu menunaikan target naik kelas menjadi BUKU 3 pada akhir kuartal I-2020 lalu. Per Maret 2020, modal inti BNI Syariah telah lebih dari Rp 5 triliun.

Adapun keberhasilan naik kelas perseroan disumbang dari setoran modal induknya yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 225,59 miliar akhir Maret lalu via inbreng aset. Ini terkait ketentuan Qanun 11/2018 tentang Lembaga Keuangan Syairah di Aceh.

Baca Juga: BNI Syariah siap layani transaksi pembayaran produk Pertamina di Aceh

Meski telah menjadi BUKU 3, Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menyatakan pandemi tetap menganggu rencana ekspansi perseroan. Hingga Mei 2020, ia bilang pembiayaan baru perseroan baru tumbuh 1% saja.

“Dari sisi penyaluran dana, efek pandemi mulai terlihat pada April 2020. Per Mei 2020, pembiayaan baru kami baru mencapai 1%. Pertumbuhan utamanya disumbang dari segmen konsumer yang tumbuh 8% (yoy), dan komersial 4% (yoy),” katanya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×