kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10 bank masuk daftar bank dengan aset tergemuk, siapa saja mereka?


Rabu, 02 Oktober 2019 / 05:09 WIB
10 bank masuk daftar bank dengan aset tergemuk, siapa saja mereka?
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pertumbuhan kredit yang melambat, sedikit banyak berimbas pada ikut surutnya peningkatan aset. Menurut hitung-hitungan Kontan.co.id terhadap 10 bank dengan aset terbesar per Agustus 2019, aset tercatat tumbuh 10,89% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.210,84 triliun. Sedikit menurun dibandingkan periode Juli 2019 yang sempat tumbuh 11,9%.

Hal ini juga sejalan dengan laju kredit yang melambat di bulan Agustus 2019. Sebab, Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar pada bulan Agustus 2019 kredit tumbuh melambat atau hanya naik 8,4%. Lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2019 sebesar 9,6% secara tahunan.

Kalau dilihat berdasarkan banknya, terpantau ada empat bank dari enam bank yang masuk kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV mencatatkan kenaikan aset yang tak begitu kencang di bulan Agustus 2019 (unaudited). Empat bank tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). 

Baca Juga: Bunga acuan turun, pertumbuhan deposito perbankan ikut menciut

BRI dan Mandiri tercatat membukukan aset masing-masing 9,66% dan 7,38% di bulan Agustus 2019. Sementara dua bank swasta yakni CIMB Niaga dan Panin hanya mencatat peningkatan aset tipis sebesar 3,06% dan 2,53% saja secara tahunan. 

Praktis, pertumbuhan aset tersebut lebih rendah dari total rata-rata 10 bank besar. 

Di sisi lain, bank BUKU IV lain seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) justru masih mencatatkan aset 10,67% serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang juga mencatat kenaikan aset paling tinggi di kategori BUKU IV sebesar 11,52% di bulan Agustus 2019. 

Namun, bukan cuma BUKU IV saja yang sedikit mengalami perlambatan. Bank menengah atas atau BUKU III juga ada yang mencetak pertumbuhan aset tidak sampai dua digit. Antara lain PT Bank OCBC NISP Tbk yang hanya mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 6,27% yoy menjadi Rp 174,95 triliun per Agustus 2019. 

Selain itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga membukukan realisasi aset Rp 163,26 triliun atau naik 7,51% yoy saja. Sementara PT Bank Maybank Indonesia Tbk membukukan aset sebesar Rp 167,68 triliun tumbuh sebesar 8,09%. 

Baca Juga: NPL merangkak naik, perbankan mulai mewaspadai ancaman kredit macet

Beberapa bank mengatakan, tahun ini pihaknya memandang pertumbuhan aset masih akan sejalan dengan kredit. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta misalnya yang bilang pertumbuhan aset masih akan ditopang dari sumber pendanaan organik seperti dana pihak ketiga (DPK) yang masih tumbuh 13% sampai kuartal I 2019. 

Halaman Selanjutnya: BTN Tak Mau Mematok Aset Tumbuh Tinggi Tahun Ini.

Melihat potensi kredit terangkat di kuartal IV 2019, bank berlogo 46 ini optimis aset masih bisa tumbuh di kisaran 12%-13% secara yoy. "Dengan pertumbuhan kredit pada kisaran 13%-15% sebagai pendorong pertumbuhan aset," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (30/9). 

Untuk menopang pertumbuhan tersebut, pihaknya akan fokus mendorong pertumbuhan anorganik. Beberapa strategi yang dipersiapkan antara lain seperti akuisisi dan penguatan modal anak perusahaan yang kemungkinan dilakukan oleh BNI. 

Namun, Herry juga menambahkan bahwa rencana penguatan modal anak usaha untuk mendorong kinerja perusahaan secara konsolidasi masih dalam tahap pengkajian. "Ini merupakan strategi jangka menengah-panjang BNI dalam menopang pertumbuhan aset," sambungnya. 

Baca Juga: Per Agustus 2019, jumlah rekening simpanan di bank mencapai 292,96 juta rekening

Sementara itu, Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso justru mengatakan bahwa pihaknya tak mau mematok aset tumbuh tinggi tahun ini. Wajar, hingga sisa akhir 2019 ini BTN memang tengah melakukan konsolidasi atau perbaikan kualitas aset agar lebih leluasa ekspansi di tahun 2020. 

Alhasil, walau hingga Agustus 2019 BTN masih mencatat aset tumbuh paling tinggi di antara 10 bank besar, pihaknya hanya mematok aset tumbuh di kisaran 7%-9% secara yoy saja pada akhir tahun. "Pertumbuhan tersebut lebih didorong oleh pertumbuhan dari sisi kredit yaitu kisaran 7%-9% juga," ujarnya, Selasa (1/10). 

Sementara sebelumnya, Bank Mandiri melalui Sekretaris Perusahaan Rohan Hafas menurutkan pihaknya berharap aset dapat tumbuh sekitar 13%-15% tahun ini, kendati sempat lesu di kuartal II 2019. 

Menurut dia, pihaknya memang menjaga pertumbuhan kredit termasuk aset secara selektif dan terjaga, terutama di tengah isu pelemahan ekonomi nasional. Di samping itu, pihaknya memang tengah memperkuat manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan. 

Baca Juga: Asyik, LinkAja bakal bisa dipakai untuk pembayaran tiket KRL Commuter Line

Bukan cuma bank besar saja yang punya misi untuk menjaga pertumbuhan aset. PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) optimis pihaknya bakal mampu mencetak kenaikan aset di atas rata-rata industri perbankan dan BUKU II. 

Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur menyebut targetnya tahun ini kredit bisa tumbuh pada kisaran 25%. Dengan kata lain, aset akan tumbuh mengikuti pertumbuhan kredit tersebut alias dua digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×