Reporter: Andri Indradie |
JAKARTA. Prospek bisnis layanan pengiriman uang (remittance) masih cerah. Para pemain bisnis ini terutama mengincar pengiriman uang milik tenaga kerja Indonesia di luar negeri kepada kerabat mereka di Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, memperkirakan, nilai remittance TKI di 2010 bisa mencapai US$ 10 miliar atau hampir Rp 100 triliun. "Pengiriman uang tersebut datang dari sekitar enam juta tenaga kerja Indonesia (TKI)," tutur Jumhur, akhir pekan lalu.
Bank Indonesia mencatat, nilai pengiriman uang TKI dari luar negeri sepanjang triwulan I-2009 mencapai US$ 1,7 miliar. Di triwulan kedua, nilai remittance TKI meningkat jadi US$ 1,8 miliar.
Senior Vice President International Banking and Capital Market Service Group PT Bank Mandiri Tbk Iman Nugroho mengakui, angka remittance yang masuk ke Indonesia lebih besar dibandingkan yang keluar. Bank Mandiri masih optimistis dengan target pertumbuhan layanan remittance yang mereka buat, yakni rata-rata naik 10% mulai 2007 hingga 2010.
Untuk menguatkan bisnis remittance, Bank Mandiri telah mendirikan anak usaha bernama Mandiri International Remittance awal September lalu. Anak usaha ini berbasis di Malaysia. Mandiri ingin menggarap pasar dua juta TKI yang bekerja di Malaysia.
PT Bank Negara Indonesia Tbk. lebih optimistis lagi. Menargetkan pertumbuhan bisnis remittance tahun depan sebesar 30%. Assistance Vice President External Communication BNI Zulnasri bilang, per September 2009, BNI telah menangani lalu lintas dana remittance US$ 5,6 miliar. "Akhir 2009, remittance bisa US$ 6,8 miliar," tandasnya.
Tak hanya itu, untuk mendukung bisnis remittance ini, BNI juga menambah modal anak usahanya di Hong Kong hingga 7,4 juta dollar Hong Kong. Selain menambah modal, BNI juga mengubah nama anak perusahaannya dari BNI Nakertrans Ltd. menjadi BNI Remittance Ltd pada 17 Oktober lalu.
Setelah penambahan modal itu, BNI menguasai 99,99% saham BNI Remittance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News