Reporter: Feri Kristianto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Industri asuransi jiwa memproyeksikan pertumbuhan premi asuransi jiwa nasional pada tahun 2013 masih sama dengan tahun 2012 di kisaran 25%-30%. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengatakan, proyeksi tersebut berdasarkan data pertumbuhan selama lima tahun terakhir.
Hendrisman menjelaskan, angka pertumbuhan bisa tercapai bila perekonomian tumbuh sebesar 6,3%-6,7%. Selain itu, angka pertumbuhan bisa berubah kalau aturan International Financial Result Standar (IFRS). "Karena kami belum tahu apakah nanti investasi dan premi akan dipisahkan atau tidak," ujar Hendrisman, Selasa (20/11).
Selain faktor IFRS, tantangan industri asuransi pada tahun depan ada beberapa. Antara lain, beroperasinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rancangan undangan-undangan perasuransian.
Sebagai gambaran, tahun depan jumlah asuransi menjadi 46. Sebanyak 58% adalah perusahaan swasta nasional dan 32% perusahaan joint venture. Hendrisman menegaskan, kemungkinan jumlah asuransi joint venture tahun 2013 akan bertambah karena banyak yang menyatakan minat untuk masuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News