Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Divestasi PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) terus bergulir. Berbagai kabar “pedekate” terhadap ex Bank Century datang silih berganti.
Yang paling anyar, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membeberkan, hingga saat ini setidaknya ada empat investor yang mengajukan penawaran. Salah satunya adalah Yawadwipa Companies.
Sayang, Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani, enggan membeberkan nama ketiga pemilik modal lainnya. “Yang pasti, mereka sudah mengajukan surat ke Danareksa,” ungkapnya.
Informasi saja, Danareksa Sekuritas telah ditunjuk oleh LPS menjadi penasihat keuangan sekaligus yang menangani alih kepemilikan bank dengan kode saham BCIC tersebut. LPS, membuka kesempatan kepada investor untuk mengajukan minat beli Bank Mutiara hingga akhir April mendatang.
Optimis investor bertambah
Firdaus yakin, jumlah investor yang berminat membeli saham Bank Mutiara akan bertambah banyak. "Tetapi apakah investor tersebut dari dalam atau luar negeri, belum tahu. Investor asing juga banyak menggunakan jasa broker, agen, maupun perusahaan sekuritas di Indonesia," terangnya.
Optimisme serupa disampaikan Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo. Menurut Heru, batas waktu penyerahan bukti minat investor ke Bank Mutiara masih lama. Ia yakin dengan rentang waktu tersebut, calon investor lain yang belum mengajukan minat memiliki untuk mengkaji dan mempertimbangkannya secara masak-masak. Sehingga ia yakin akan banyak calon investor yang mengajukan minatnya untuk membeli Bank Mutiara.
"LPS senang bila ada perhatian calon investor atau peminat. Barangkali Yawadwipa meramaikan pasar dengan menyampaikan minatnya beli Bank Mutiara kepada media. Tapi bagi LPS baru bisa dinilai bila sudah mengikuti prosedur formal divestasi LPS," tuturnya.
LPS sudah menawarkan Bank Mutiara dua kali. Namun dalam dua kali lelang penjualan sebelumnya, LPS gagal mendapatkan pembeli. Investor menilai harga Rp 6,7 triliun yang dipatok LPS terlalu mahal. Harga Bank Mutiara yang ditawarkan LPS itu setara dengan dana bailout yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelamatkan bank tersebut.
Gegap gempita penawaran Bank Mutiara kali ini bergaung setelah Yawadwipa Companies, perusahaan investasi yang baru berdiri 9 Januari 2012 dan tiba-tiba mengumumkan minatnya untuk membeli Bank Mutiara senilai Rp 6,7 triliun. Keseriusan Yawadwipa ditunjukkan lewat surat minat membeli Bank Mutiara ke Danareksa. (TribunNews/ Prawira Maulana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News