kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

5 Visi Perry Warjiyo jika jadi Deputi Gubernur BI


Jumat, 21 September 2012 / 15:31 WIB
5 Visi Perry Warjiyo jika jadi Deputi Gubernur BI
ILUSTRASI. 5 Rekomendasi Makanan untuk Kulit Berjerawat


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah mengajukan dua nama calon untuk menjabat sebagai Deputi Gubernur yang akan ditinggalkan oleh Budi Mulya. Budi akan masuk masa pensiun pada November mendatang.

Salah satu nama yang diajukan adalah Perry Warjiyo yang saat ini menjabat Direktur Eksekutif Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI.

Untuk mempersiapkan posisi tersebut, Perry sudah mulai mengampanyekan misinya dan pandangannya. Salah satunya adalah tiga tantangan BI di masa mendatang yaitu ketahanan ekonomi, moneter dan masa transisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Guna menjawab tiga tantangan tersebut, Perry sudah menyiapkan lima program kerja yang telah disampaikan ke BI.

Pertama : Terus memperkuat kebijakan moneter, dalam konteks sekarang yakni bagaimana menghadapi tantangan tekanan defisit transaksi berjalan yang besar dan agar tentu saja sesuai tema besar ketahanan perekonomian terjaga dan momentum pertumbuhan masih terus berlanjut.

Kedua : Terus melanjutkan langkah-langkah pendalaman pasar keuangan dan operasi moneter. Fokus yang utama tentu pendalaman pasar uang valas. Dan nanti akan ada langkah lanjutan sejalan juga DHE (devisa hasil ekspor).

Ketiga : Terkait dengan masa transisi ke OJK. Sebagaimana dalam undang-undang OJK, BI masih diberi kewenangan untuk menangani makroprudensial sementara mikroprudensial di OJK.

Keempat : Langkah lanjutan untuk meningkatkan peran BI di sektor riil dan ekonomi daerah. Ini dinilai penting, apalagi setelah pengawasan bank ke OJK. Peran BI di sektor riil semakin penting dan BI perlu tahu lebih dalam data info sektor riil, industri, dan segala macam, seperti itu tidak hanya untuk memperkuat kebijakan moneter dan makroprudensial tapi bagaimana meningkatkan peran-peran kantor BI di daerah.

Kelima : Organisasi dan Sumber Daya Alam pun menjadi isu penting. Karena BI tetap membutuhkan reformulasi mengenai organisasi dan kebutuhan kompetensi SDM.

Sayangnya, walaupun sudah menjabarkan program kerjanya, DPR belum juga melakukan proses seleksi mengingat BI belum mengajukan nama pengganti untuk Ardhayadi Mitroatmodjo yang juga habis masa jabatannya sebagai Deputi Gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×