Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sebanyak 50% – 60% dari total nasabah Citi Indonesia telah memanfaatkan layanan pengelolaan kekayaan alias wealth management.
Nasabah-nasabah tajir tersebut menebar dana-dana mereka di reksadana, asuransi, obligasi negara, termasuk deposito.
Ivan Jaya, Retail Bank Segment Marketing Head Citi bilang, jumlah nasabah tajir yang gemar memanfaatkan layanan wealth management naik pesat.
“Dulu, dana tunai masih menjadi pilihan investasi paling populer, sekarang properti mengambil alih posisi, diikuti dana tunai dan asuransi,” ujarnya ditemui KONTAN, Selasa (25/2).
Berdasarkan Citi Fin-Q Survey, sebanyak 23% masyarakat Indonesia mengaku sangat tertarik dengan layanan pengelolaan kekayaan. Namun, faktanya, hanya 11% yang memanfaatkan layanan ini.
Harap maklum, analisis Boston Consulting Group menyebut, setiap tahunnya ada sekitar 8 juta – 9 juta orang Indonesia yang masuk ke kelas menengah dan kelas atas sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Melihat kondisi ini, kata Ivan, pihaknya ingin memperkuat layanan Citigold dengan fokus pada tiga pilar utama, yaitu penasihat pengelolaan kekayaan, layanan bank mendunia, termasuk rewards & privileges. “Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah kelas atas,” terang Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News