kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

70% gesekan e-money Bank Mandiri ada di jalan tol


Selasa, 17 Oktober 2017 / 14:55 WIB
70% gesekan e-money Bank Mandiri ada di jalan tol


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai pelopor uang elektronik jalan tol di Indonesia, PT Bank Mandiri (persero) Tbk memang paling gencar dalam melakukan penetrasi uang elektronik. Apalagi setelah pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengajak perbankan untuk mendorong penetrasi uang elektronik guna menyukseskan program elektronifikasi tol pada 31 Oktober 2017 nanti.

Perseroan juga telah menyediakan 300.000 keping uang elektronik dalam rangka promo bebas biaya kartu perdana uang elektronik yang diusung BPJT pada 16 Oktober hingga 31 Oktober. Serta penyediaan co-branding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) B-Link.

SVP Transaction Banking & Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan jalan tol memang menjadi fokus utama perseroan. Hal ini tercermin dari penetrasi penggunaan uang elektronik Mandiri yakni e-money yang digunakan di jalan tol sudah mencapai 70% dari total transaksi.

Sementara itu, saat ini bank berlogo pita emas ini mencatat pihaknya telah mengedarkan sebanyak 11 juta kartu e-money per akhir September 2017. "Dengan frekuensi transaksi sebesar 352 juta transaksi," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/10).

Dari jumlah tersebut, sampai dengan kuartal III 2017 Bank Mandiri mencatat nominal transaksi e-money sudah mencapai Rp 3,8 triliun. Hingga akhir tahun, bank bersandi emiten BMRI ini mematok mampu menerbitkan 12,5 juta hingga 13 juta kartu uang elektronik. "Target sekitar 12,5-13 juta kartu, atau tumbuh 40% dibanding tahun lalu," tambah Thomas.

Sebagai tambahan informasi saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) saat ini jumlah uang elektornik per Agustus 2017 mencapai 68,84 juta. Jumlah tersebut meningkat 59,77% jika dibandingkan dengan periode tahun lalu atau year on year (yoy). Sementara dari sisi volume transaksi uang elektornik telah mencapai 62,56 juta transaksi atau naik 3,37% yoy.

Adapun dari segi nominal transaksi uang elektronik, per Agustus 2017 tercatat sudah mencapai Rp 790,69 miliar atau naik 28,25% bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 yang baru mencapai Rp 616,48 miliar.

Pertumbuhan ini juga ditopang dengan kenaikan infrastruktur uang elektornik berupa reader yang meningkat cukup signifikan sebesar 43,31% yoy dari 325.133 mesin reader menjadi 465.974 mesin reader per akhir Agustus 2017.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×