Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan bekerja sama untuk memberikan diskon 100% sebanyak 1,5 juta kartu perdana uang elektronik (unik) yang ditawarkan dengan harga khusus. Promo ini berlangsung 16-31 Oktober 2017.
Vice President Operation Manager Jasa Marga, Raddy R Lukman mengatakan, dalam hal ini BUJT memberikan diskon Rp 10.000 per kartu dan perbankan memberikan diskon sebesar Rp 10.000.
Artinya, untuk pengguna yang memperoleh kartu perdana ini cukup membayar senilai saldo uang elektronik. "Sebanyak 1,5 juta kartu itu Jasa Marga 850.000 kartu, dari proporsi Jasa Marga di sana. Yang jual dari BUJT, kartu tadi disiapkan dari gardu-gardu tadi," ujarnya di kantor Jasa Marga Pusat, Jakarta, Minggu (15/10).
Lebih lanjut, Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hadi Suprayitno mengatakan, apabila kartu sebanyak 1,5 juta tersebut telah terjual habis sebelum tanggal 31 Oktober, maka program promo ini otomatis berakhir dan harga akan kembali normal yakni Rp 20.000 per kartu perdana.
Ketersediaan kartu dengan harga khusus ini ditargetkan untuk pengguna jalan tol yang belum mempunyai uang elektronik dan masing-masing mobil hanya dapat membeli 1 kartu yang tersedia di Gerbang Tol yang belum menerapkan 100% non tunai, sehingga dapat lebih merata dinikmati oleh pengguna jalan yang menjadi target program ini. Pengguna jalan tol nantinya akan memperoleh kartu perdana dari lima bank penerbit uang elektronik sesuai dengan ketersediaan di gardu.
Program ini diselenggarakan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol menuju penerapan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di jalan tol. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 16/PRT/M/2017 tentang transaksi Non Tunai di Jalan Tol, yang akan dilaksanakan akhir Oktober 2017.
Lebih lanjut pihaknya mengungkap, saat ini penetrasi penggunaan kartu tol elektronik sebagai moda transaksi pembayaran dinilai sudah cukup efektif. Tercatat, per 12 Oktober 2017 pengguna kartu tol elektronik secara nasional sudah mencapai 80% Bahkan, di wilayah Jabodetabek sudah mencapai 86%."Pencapaian ini sudah cukup bagus, karena pada Desember 2016 lalu masih di angka 23%, dan sempat meningkat pada saat lebaran mencapai 32%, tapi turun kembali di bulan Agustus," kata Hadi.
Catatan saja, BPJT mencatat sampai saat ini 60% gerbang tol di Indonesia telah menerapkan pembayaran non tunai secara penuh dan akan bertambah secara bertahap hingga 100% pada tanggal 31 Oktober 2017.
Sementara itu, penggunaan kartu tol elektronik dinilai memberikan keuntungan cukup besar, tak hanya dari sisi waktu transaksi yang akan terpangkas cukup signifikan.
Adapun daftar gerbang tol yang akan menerapkan full pembayaran non tunai dapat dilihat pada spanduk di gerbang tol atau di website Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT): http://bpjt.pu.go.id
Secara simultan, seluruh pihak yang terlibat dalam elektronifikasi jalan tol seperti Kementerian PUPR, Bank Indonesia, BUJT dan Perbankan secara aktif menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol pada masa transisi peralihan pembayaran non tunai. Kesiapan teknis, ketersediaan kartu, perluasan fasilitas top up yang didukung dengan kampanye dan edukasi yang masif terus dilakukan sehingga program dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News