kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

90% Sahamnya akan dikuasai Grab, OVO berpisah dengan Tokopedia?


Senin, 04 Oktober 2021 / 19:09 WIB
90% Sahamnya akan dikuasai Grab, OVO berpisah dengan Tokopedia?
ILUSTRASI. Dompet digital OVO.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ride-hailing dan pembayaran Asia Tenggara Grab akan melipatgandakan kepemilikannya di e-wallet OVO Indonesia menjadi 90% dari yang sebelumnya sebesar 39%. Saham tersebut dibeli dari Tokopedia dan Lippo Group.

Aksi akuisisi ini memunculkan kembali pertanyaan besar terkait nasib OVO di platform e-commerce Tokopedia. Sebelumnya, pertanyaan tersebut sempat mencuat ketika Tokopedia melakukan merger dengan Gojek yang juga memiliki Gopay sebagai layanan dompet digitalnya.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan, untuk ke depan, pihaknya telah sepakat bahwa OVO akan tetap hadir di ekosistem Tokopedia sebagai salah satu metode pembayaran.

“Layanan tetap berlangsung seperti biasa. Barangkali ada kebutuhan belanja di Tokopedia, tetap dapat menggunakan OVO,” ujar Harumi kepada KONTAN, Senin (4/10).

Harumi bilang saat ini manajemen OVO sedang aktif berkonsultasi dan berkoordinasi sesuai arahan Bank Indonesia,agar restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan senantiasa selaras dengan peraturan Bank Indonesia dan regulasi pemerintah lainnya.

Baca Juga: Grab Akan Meningkatkan Kepemilikan Saham di OVO Hingga 90%

Selanjutnya, ia menjelaskan Grab dan OVO telah menegaskan komitmen penuh kepada Bank Indonesia, OJK dan pemerintah Indonesia untuk terus mendukung dan mengembangkan bisnis OVO ke depannya.

“Dengan dukungan pemegang saham termasuk kehadiran sejumlah investor lokal yang akan masuk, OVO berharap dapat mendukung pemerintah mengakselerasi transformasi digital serta memainkan peranan sentral dalam memfasilitasi transaksi dalam ekosistem digital,” tambah Harumi.

Mengutip Bloomberg, valuasi OVO saat ini mencapai sekitar US$ 2 miliar sehingga diperkirakan pembelian yang dilakukan Grab bernilai antara US$ 500 juta dan US$ 1 miliar. Tak hanya itu, Grab dikabarkan sedang dalam proses menjual sebagian saham OVO-nya kepada investor Indonesia untuk mematuhi peraturan negara.

Sharon Issabella, Senior Communications Manager Grab Indonesia pun membenarkan kabar terkait pembelian saham OVO ini. “betul, Grab telah menambah kepemilikan di OVO,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (4/10).

Dalam sebuah pernyataannya seperti dikutip dari Bloomberg,  pihak GoTo pun bilang bahwa transaksi ini telah direncanakan untuk beberapa waktu dan akan memungkinkan pihaknya untuk terus fokus pada pendalaman strategi untuk GoPay dan ekosistem GoTo Financial yang lebih luas.

Selanjutnya: Raih US$ 153 juta, Ajaib jadi Unicorn Fintech investasi pertama di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×