Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa dari segmen individu akhirnya bisa tumbuh pada 2024, setelah mengalami kontraksi yang cukup dalam pada tahun sebelumnya.
AAJI menyatakan pendapatan premi dari segmen individu mencapai Rp 152,43 triliun pada 2024. Nilai itu naik 2,7%, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, pendapatan premi industri segmen individu tercatat Rp 148,46 triliun pada 2023. Nilai itu terkontraksi cukup dalam sebesar 10,6%, jika dibandingkan pencapaian pada 2022.
Mengenai pertumbuhan di segmen individu, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyebut salah satunya memang disebabkan adanya peningkatan minat masyarakat memiliki asuransi jiwa.
"Ada kenaikan minat masyarakat untuk memiliki perlindungan asuransi jiwa, khususnya produk tradisional pada 2024," ucapnya kepada Kontan, Senin (10/3).
Dengan makin baiknya sistem layanan, produk, kemudahan, dan keterbukaan yang diterapkan oleh perusahaan asuransi jiwa, Togar yakin akan makin banyak masyarakat yang membeli dan mendapatkan manfaat atas produk asuransi ke depannya.
Baca Juga: AAJI Proyeksi Produk Unitlink Instrumen SBN akan Tumbuh Positif di 2025
Sementara itu, Togar tak memungkiri bahwa industri asuransi jiwa masih akan dihadapkan tantangan pada 2025. Salah satunya, yaitu adanya potensi pelemahan daya beli masyarakat. Hal itu tentu saja bisa menjadi hambatan pendapatan premi segmen individu untuk bertumbuh.
Meskipun demikan, Togar tetap optimistis bahwa pendapatan premi dari segmen individu dapat bertahan dan bahkan bertumbuh pada 2025. Untuk segmen individu bisa terus bertumbuh pada 2025, dia menyebut perusahaan asuransi jiwa harus menerapkan beberapa strategi.
Salah satu strateginya, yakni inovasi pada produk-produk asuransi dengan premi lebih terjangkau, sehingga tetap dapat diakses oleh masyarakat meskipun daya beli mengalami tekanan. Selain itu, perusahaan asuransi jiwa juga perlu meningkatkan edukasi mengenai manfaat asuransi jiwa sebagai perlindungan keuangan jangka panjang, sehingga masyarakat makin menyadari pentingnya memiliki asuransi, bahkan di kondisi ekonomi yang menantang.
"Ditambah berfokus menerapkan teknologi digital untuk mempermudah proses pendaftaran, pembayaran premi, dan klaim, sehingga makin meningkatkan kenyamanan nasabah," kata Togar.
Sebagai informasi, AAJI melaporkan pendapatan premi industri asuransi jiwa secara total mencapai Rp 185,39 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 4,3%, jika dibanding tahun sebelumnya.
Total pendapatan premi pada 2024 itu ditopang oleh premi bisnis baru sebesar Rp 108,32 triliun dan premi lanjutan Rp77,07 triliun. Kedua lini tersebut masing-masing meningkat 4,3%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023.
Baca Juga: Produk Unitlink Anjlok 11,5% di 2024, AAJI Ungkap Penyebabnya
Selanjutnya: BYD Resmikan 4 Diler Secara Serentak, Berikut Lokasinya
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News