kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

AAJI Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Profitabilitas Industri Asuransi Jiwa


Minggu, 19 Oktober 2025 / 18:26 WIB
AAJI Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Profitabilitas Industri Asuransi Jiwa
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membeberkan sejumlah tantangan yang bisa memengaruhi profitabilitas industri asuransi jiwa. 

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menerangkan profitabilitas perusahaan asuransi jiwa sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni pendapatan premi, kewajiban klaim dan hasil investasi. Dia bilang saat ini, industri menghadapi tekanan pada pendapatan premi akibat daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. 

Baca Juga: AAJI Jelaskan Penyebab Premi Bisnis Baru Asuransi Jiwa Susut pada Semester I-2025

"Kondisi itu menjadi tantangan, sekaligus peluang bagi perusahaan untuk menciptakan inovasi produk yang lebih relevan dan terjangkau, tanpa mengurangi manfaat perlindungan," katanya kepada Kontan, Minggu (19/10/2025).

Selain itu, Togar menyampaikan klaim kesehatan perorangan yang meningkat lebih dari 25% turut memberikan tekanan pada biaya operasional teknis. Di sisi lain, dia bilang tren itu juga menunjukkan bahwa masyarakat makin sadar terhadap pentingnya memiliki perlindungan kesehatan, yang dapat menjadi potensi pasar jangka panjang.

Baca Juga: AAJI: Industri Asuransi Jiwa Terapkan Strategi Investasi Jangka Panjang

Dari sisi makroekonomi, Togar menerangkan fluktuasi pasar investasi juga memengaruhi hasil investasi industri. Oleh karena itu, perusahaan asuransi jiwa dituntut untuk terus memperkuat manajemen risiko, strategi investasi jangka panjang dan orientasi perlindungan konsumen, agar kinerja tetap stabil dan kepercayaan masyarakat terhadap industri makin meningkat.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri asuransi jiwa tercatat meraih laba sebesar Rp 7,55 triliun pada semester I-2025. 

Baca Juga: AAJI Optimistis Pendapatan Premi dari Produk Tradisional Terus Tumbuh

Selanjutnya: Terapkan Teknologi Ini, Elnusa Catat Peningkatan Produksi 2 Sumur di PHR Zona 1

Menarik Dibaca: Trans Segara City Beroperasi, Mobilitas dari Bekasi ke Stasiun Senen Lebih Praktis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×