Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk tradisional terus bertumbuh ke depannya. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan optimisme itu berlandaskan sejumlah faktor.
Togar bilang salah satu faktornya, yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya proteksi jiwa, ditambah karakteristik produk tradisional yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan demikian, membuat produk asuransi tradisional makin relevan.
Baca Juga: Tok! DPR Sahkan RUU BUMN Jadi UU, Ini 12 Poinnya!
"Dari sisi distribusi, agen asuransi jiwa juga makin masif memperkenalkan produk tradisional sebagai instrumen perlindungan yang terjangkau dan jelas manfaatnya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (2/10).
Selain itu, Togar juga mengungkapkan bahwa selama ini produk asuransi tradisional masih menjadi tulang punggung pendapatan premi industri asuransi jiwa. Dia menjelaskan dalam tiga tahun terakhir (2023–2025), kontribusi produk tradisional berada di atas 55% terhadap total premi industri, dengan pertumbuhan rata-rata 12,4%.
"Pada Semester I-2025, kontribusinya bahkan mencapai 63%, sehingga menjadikannya motor utama pertumbuhan industri," ungkapnya.
Sebagai informasi, data AAJI mencatat total pendapatan premi industri asuransi jiwa pada semester I-2025 mencapai Rp 87,6 triliun.
Secara rinci, pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk tradisional mencapai Rp 55,2 triliun pada semester I-2025. Nilainya tumbuh 6,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Berharap Keajaiban Siklus Cuan Uptober di Pasar Kripto yang Kerap Membagikan Cuan
Selanjutnya: Potensi Profit 42,21% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (2 Oktober 2025)!
Menarik Dibaca: Edena Tawarkan Cara Baru Berinvestasi Lewat Pasar Karbon, Begini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News