kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

AAJI: Masih Ada 200 Aduan, Proses Penyelesaian Unitlink Terus Berjalan


Rabu, 13 April 2022 / 22:20 WIB
AAJI: Masih Ada 200 Aduan, Proses Penyelesaian Unitlink Terus Berjalan


Reporter: Cornelia Agata | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengakui bahwa tantangan di bisnis unitlink kian besar. Termasuk kondisi sejak tahun 2020 yang dinilai menjadi periode sulit karena berbagai macam isu dari aduan konsumen terhadap unitlink.

"Namun pertumbuhan di tahun 2021 menunjukkan bahwa unitlink masih menjadi produk asuransi jiwa yang diminati oleh masyarakat,” ungkap Budi Tampubolon, Ketua Dewan AAJI, Rabu (13/4).

Ia menjelaskan, pihaknya tidak menghindar dari proses aduan terhadap produk unitlink. Sampai saat ini AAJI disebutnya masih berupaya menyelesaikan seluruh permasalahan yang ditujukan pada unitlink.

“Ada sekitar 200 kasus yang belum terselesaikan, dikarenakan permasalahan tuntutan dan gugatan yang masih belum menemukan titik terang bagi kedua pihak. Jadi kasusnya masih terus berjalan” imbuhnya.

Baca Juga: AAJI: Unitlink Masih Mendominasi Pendapatan Premi Asuransi Jiwa

Ricardo Simanjuntak, seorang konsultan hukum, juga memberikan pendapatnya mengenai problematika yang dialami unitlink. Menurutnya ada beberapa solusi yang bisa diambil apabila konsumen masih ada yang belum menerima dengan hasil penyelesaian dari kasus unitlink yang dialaminya.

“Proses penyelesaian kasus sengketa ada banyak, mulai dari mediasi, LAPS SJK hingga proses pengadilan sebagai jalur hukum terakhir,” ungkap Ricardo.

Ricardo juga berpendapat bahwa seruan pembubaran unitlink karena banyaknya pengaduan kasus bukanlah solusi. 

Meski menghadapi aduan, unitlink sendiri disebut masih mencatatkan kenaikan pendapatan premi. "Tahun 2021 pendapatan premi tahun bisa melampaui Rp 200 triliun, itulah yang membuktikan eksistensi unitlink meski diterpa berbagai isu," tandas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×