Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis memiliki 500.000 tenaga pemasar atau agen berlisensi pada 2015 mendatang. Padahal, pertumbuhan jumlah agennya pada kuartal ketiga tahun ini cukup tipis, yakni 4,2% atawa menjadi sebanyak 360.870 orang ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu 346.237 orang.
Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI menuturkan, optimisme ini lantaran upaya perseroan yang cukup agresif dalam mensosialisasikan karir di industri asuransi jiwa, termasuk juga getol merekrut tenaga pemasar dalam acara-acara job fair. “Dengan upaya ini, kami optimistis target agen sebanyak 500.000 di 2015 bisa tercapai,” ujarnya, Jumat (12/12).
Selain itu, tidak sedikit perusahaan asuransi jiwa yang merupakan anggota AAJI aktif memberikan pelatihan keagenan dan insentif kepada agennya untuk menempuh ujian dan mengantongi lisensi. Sampai saat ini, sekitar 75.000 orang dari total agen berlisensi telah memiliki lisensi agen asuransi syariah.
Berdasarkan data AAJI, kontribusi kanal keagenan terhadap total premi industri asuransi jiwa mencapai 45,8% pada kuartal ketiga ini. Dari sisi pertumbuhan premi, keagenan membukukan kenaikan 5,9%. Sementara, kontribusi jalur distribusi bancassurance dan alternatif masing-masing sebesar 36,2% dan 18%. Pertumbuhan jalur distribusi ini sebesar 7,9%.
Adapun, sampai kuartal ketiga ini, industri asuransi jiwa mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 86,92 triliun atau naik 2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 85,22 triliun. Premi bisnis baru tercatat sebesar Rp 49,35 triliun dan premi lanjutan Rp 37,57 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News