Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Industri asuransi jiwa nasional optimistis asetnya tembus Rp 500 triliun di tahun depan. Dengan catatan, pertumbuhan hingga akhir tahun ini dan tahun depan mencapai sedikitnya 30%. Sampai akhir tahun lalu, aset industri asuransi jiwa tercatat mencapai Rp 280 triliun (unaudited).
Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menuturkan, optimisme ini bukan isapan jempol semata, mengingat pertumbuhan aset industri selalu di atas 30% setiap tahunnya. “Akhir tahun lalu, bahkan pertumbuhannya berkisar 35%,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (3/2).
Apalagi, berkaca pada penetrasi pasarnya yang masih mini, ruang untuk asuransi jiwa bertumbuh masih terbuka lebar. Indonesia bahkan tercatat sebagai satu dari tiga negara dengan penetrasi industri asuransi terendah di Asia, setelah Vietnam dan Filipina.
Selain menargetkan mengantongi aset sebesar Rp 500 triliun, AAJI juga mengincar merangkul 500.000 agen asuransi jiwa di 2015 mendatang. Kelihatannya, target ini lebih mudah tercapai melihat perolehan sampai saat ini yang sudah sebanyak 340.000 agen.
Seluruh agen asuransi jiwa sudah memiliki sertifikasi AAJI. Hal ini dikarenakan sertifikasi merupakan hal mutlak sebelum agen melakukan penjualan produk. “Mungkin target agen 500.000 orang di tahun depan akan terpenuhi sebelum akhir 2015,” terang Hendrisman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News