kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AAJI prediksi bisnis asuransi jiwa di tahun 2021 lebih baik dari tahun ini


Selasa, 29 Desember 2020 / 15:50 WIB
AAJI prediksi bisnis asuransi jiwa di tahun 2021 lebih baik dari tahun ini
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo-logo perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (27/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/102/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Kendati demikian, AAJI melihat secara kuartalan telah terjadi peningkatan pendapatan premi sebesar 2,5% menjadi Rp 45,29 triliun di kuartal III-2020. Mengingat di kuartal kedua tahun ini, pendapatan premi hanya Rp 44,18 triliun.

Asosiasi menilai tahun depan bisnis bisa lebih baik seiring dengan adaptasi dan inovasi digital. Ia menyebut pandemi telah mempercepat implementasi digital.

Baca Juga: Gagal mediasi, seorang nasabah lanjut gugat Jiwasraya

“Pandemi ini mempercepat perubahan perilaku masyarakat yang IT digital oriented. Dunia asuransi jiwa harus mengambil kesempatan ini dengan  memberikan layanan digital yang memberikan kemudahan dan setiap bisnis proses dan tetap mematuhi aturan yang berlaku,” tambahnya.

Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tahun depan ada risiko yang harus diwaspadai industri. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK, Ahmad Nasrullah menyatakan ada potensi ledakan pengaduan pada penjualan produk secara virtual.

“Saya melihat karena masa pandemi ini kita buka penjualannya secara non face to face. Jadi bukan tidak mungkin kalau tidak proper saat penjualan maka akan ada ledakan pengaduan. Tolong dikomunikasikan dengan teman-teman anggota (asosiasi) untuk lebih proper,” paparnya.

Selanjutnya: Industri asuransi umum tunggu aturan teknis tentang PAYDI, apa kata OJK?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×