kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

AAJI: Terbuka Peluang Asuransi Jiwa Sesuaikan Investasi dari SRBI ke Instrumen Lain


Selasa, 05 Agustus 2025 / 20:04 WIB
AAJI: Terbuka Peluang Asuransi Jiwa Sesuaikan Investasi dari SRBI ke Instrumen Lain
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu. AAJI menyampaikan terbuka peluang ke depannya bagi industri asuransi jiwa untuk menyesuaikan penempatan investasi dari SRBI ke instrumen lain.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan terbuka peluang ke depannya bagi industri asuransi jiwa untuk melakukan penyesuaian penempatan investasi dari instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) ke instrumen lainnya.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menerangkan hal itu berdasarkan strategi investasi yang dijalankan asuransi jiwa selama ini. Dia bilang secara prinsip, industri asuransi jiwa menganut pendekatan investasi jangka panjang dengan pengelolaan risiko yang disiplin dan memperhatikan kewajiban proteksi kepada pemegang polis.

"Dengan demikian, ke depan bisa saja terjadi penyesuaian portofolio, yang mana porsi investasi pada SRBI akan disesuaikan secara dinamis berdasarkan kebutuhan likuiditas, pergerakan suku bunga Bank Indonesia (BI), dan evaluasi atas profil risiko instrumen tersebut," ujarnya kepada Kontan, Senin (4/8/2025).

Baca Juga: AAJI Optimistis Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Bertumbuh pada 2025, Ini Alasannya

Dalam situasi pasar yang stabil, Togar mengatakan penempatan investasi asuransi jiwa cenderung akan difokuskan pada instrumen dengan karakteristik jangka panjang yang selaras dengan profil liabilitas industri.

Meski ada peluang penyesuaian, Togar menilai bahwa instrumen SRBI tetap memiliki tempat dalam strategi investasi industri asuransi jiwa, khususnya dalam pengelolaan likuiditas jangka pendek dan mitigasi risiko pasar yang sifatnya sementara.

Sebagai informasi, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penempatan investasi industri asuransi jiwa di instrumen SRBI menurun, dibandingkan posisi awal 2025. Adapun penempatan investasi asuransi jiwa di instrumen SRBI posisi per Mei 2025 sebesar Rp 2,11 triliun. Nilainya menurun 7,86%, jika dibandingkan dengan posisi per Januari 2025 yang sebesar Rp 2,29 triliun. 

Baca Juga: AAJI Catat Premi Asuransi Jiwa Naik 3,2% di Kuartal I-2025, Ini Prospek Selanjutnya

Mengenai hal itu, Togar tak memungkiri bahwa penurunan porsi tersebut tak terlepas dari adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). Dia menyebut yield (imbal hasil) SRBI sangat bergantung pada tingkat suku bunga acuan BI. 

Jika tingkat suku bunga acuan makin turun, dia memproyeksikan industri asuransi jiwa akan mencari alternatif investasi yang memiliki imbal hasil lebih stabil dan memiliki tenor jangka panjang, seperti obligasi pemerintah atau obligasi korporasi. 

Selanjutnya: Laba Merck (MERK) Merosot 52,30% pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Rabu 6 Agustus 2025: Keuangan dan Karier Leo Bersinar Terang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×