Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) tetap optimistis pendapatan premi industri asuransi jiwa akan bertumbuh hingga akhir 2025.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan salah satu sektor yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa adalah produk asuransi jiwa tradisional.
"Salah satu pendorong utama adalah kinerja produk asuransi jiwa tradisional. Produk itu pada kuartal I-2025 tumbuh signifikan sebesar 15,6% Year on Year (YoY)," ujarnya kepada Kontan, Selasa (22/7).
Meskipun demikian, Togar menyebut ada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai industri asuransi jiwa hingga akhir 2025. Tantangannya, yaitu kondisi makro ekonomi global dan domestik yang belum sepenuhnya stabil, daya beli masyarakat yang masih dalam tahap pemulihan, serta risiko meningkatnya nilai klaim pada lini asuransi kesehatan seiring tingginya proyeksi inflasi medis.
Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Tumbuh 75%, Begini Kata AAJI
Namun, Togar bilang tantangan yang menanti merupakan gejolak jangka pendek. Dia menyebut wajar gejolak itu terjadi karena menjadi bagian dari dinamika bisnis.
"Tidak ada industri yang bebas dari fluktuasi dalam siklus tahunannya, sedangkan sektor asuransi jiwa memiliki ketahanan yang telah terbukti dalam menghadapi berbagai krisis sebelumnya," tuturnya.
Sementara itu, Togar melihat ada beberapa peluang yang bisa dimaksimalkan asuransi jiwa untuk mendongkrak kinerja. Salah satunya, yakni kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan makin tinggi. Hal itu tercermin dari tingkat literasi dan inklusi asuransi jiwa yang meningkat, masing-masing menjadi 45,45% dan 28,5% pada 2025.
"Ditambah, adanya penyesuaian produk terhadap regulasi baru dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. Kami meyakini kinerja pendapatan premi akan kembali menguat pada paruh kedua tahun ini," kata Togar.
Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa terkontraksi 1,33% Year on Year (YoY) per Mei 2025. Angka itu terbilang mengalami pemburukan, jika dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 1,03% YoY.
Baca Juga: AAJI Dorong Asuransi Jiwa Perkuat Keamanan Data Pribadi Nasabah
Terkait hal itu, Togar menerangkan bahwa penurunan kinerja dalam waktu singkat, tidak dapat dijadikan ukuran tunggal untuk menilai prospek industri dalam jangka menengah dan panjang. Dalam bisnis apa pun, termasuk asuransi, dia menyebut volatilitas jangka pendek adalah hal yang wajar dan menjadi bagian dari siklus usaha.
Oleh karena itu, AAJI menyampaikan industri harus tetap fokus pada strategi jangka panjang, seperti penguatan portofolio, perluasan kanal digital, kemitraan strategis, serta peningkatan literasi dan penetrasi asuransi.
"Selain itu, penguatan manajemen risiko juga menjadi faktor kunci untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap Togar.
Selanjutnya: Catat Jadwal Sholat Kota Bandung dan Sekitarnya Hari Ini Selasa 22 Juli 2025
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Terbaru sampai 24 Juli 2025, Energen-Rinso Beli 2 Lebih Murah!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News