kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.316   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.165   -1,00   -0,01%
  • KOMPAS100 1.043   -0,46   -0,04%
  • LQ45 801   -0,59   -0,07%
  • ISSI 232   0,64   0,28%
  • IDX30 415   -0,50   -0,12%
  • IDXHIDIV20 486   0,48   0,10%
  • IDX80 117   0,10   0,08%
  • IDXV30 120   0,76   0,64%
  • IDXQ30 134   0,16   0,12%

AAUI Beberkan Penyebab Premi Asuransi Properti Terkontraksi 14,1% pada Kuartal I-2025


Senin, 16 Juni 2025 / 06:12 WIB
AAUI Beberkan Penyebab Premi Asuransi Properti Terkontraksi 14,1% pada Kuartal I-2025
ILUSTRASI. Pembangunan kawasan perumahan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/6/2025). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan bahwa pendapatan premi asuransi properti mengalami penurunan tajam pada kuartal I-2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan bahwa pendapatan premi asuransi properti mengalami penurunan tajam pada kuartal I-2025. 

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menyebutkan bahwa pendapatan premi lini ini tercatat sebesar Rp 7,80 triliun, turun 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 9,08 triliun.

Menurut Budi, penurunan ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global yang mendorong perusahaan melakukan efisiensi, termasuk dalam pembelian produk asuransi. 

Baca Juga: AAUI Sebut Penjualan Kendaraan Mulai Membaik Menjadi Angin Segar bagi Asuransi Umum

“Kontraksi di lini properti disebabkan kondisi ekonomi global yang membuat korporasi lebih selektif dalam pengeluaran, termasuk asuransi,” ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (13/6).

Ia menjelaskan bahwa efisiensi yang dilakukan perusahaan membuat perlindungan asuransi hanya difokuskan pada beberapa aspek bisnis tertentu. Hal ini berdampak langsung pada penurunan permintaan terhadap produk asuransi properti.

Budi juga memperkirakan bahwa pertumbuhan premi asuransi umum pada 2025 tidak akan melampaui capaian tahun sebelumnya. 

Menurutnya, industri tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari regulasi hingga ketidakpastian global yang turut dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait perang dagang.

“Kalau bisa menyamai capaian tahun lalu, itu sudah bagus,” ucap Budi. Ia juga mendorong para pelaku industri untuk mencari terobosan baru guna menghadapi tekanan pasar.

Baca Juga: Jalur Distribusi Pialang Asuransi Jadi Penyumbang Terbesar Premi Asuransi Umum

Pada 2024, industri asuransi umum mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 112,86 triliun, tumbuh 8,7% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp 103,87 triliun. 

Sementara untuk kuartal I-2025, total pendapatan premi asuransi umum tercatat sebesar Rp 30,53 triliun, hanya naik tipis 0,3% dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar Rp 30,45 triliun.

Selanjutnya: Mirip Masa Pandemi

Menarik Dibaca: 5 Cara Aman Hilangkan Lemah Wajah Tanpa Perlu Operasi Plastik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×