Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat sejumlah tantangan dan peluang yang akan dihadapi industri asuransi umum hingga akhir tahun ini.
Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwiyanto, mengatakan, tantangan antara lain seperti implementasi PSAK 74/IFRS, kemudian ketentuan permodalan, digitalisasi, persaingan usaha, hingga hardening market atau kapasitas reasuransi.
Meskipun demikian, dia mengatakan ada peluang yang bisa dimanfaatkan perusahaan asuransi ke depannya. Adapun sejumlah peluang tersebut seperti digitalisasi terkait demografi atau pengembangan pasar asuransi dikaitkan dengan pengguna internet dan perilaku belanja online.
Baca Juga: Hingga Akhir 2023, AAUI Proyeksikan Kenaikan Premi dan Klaim Masih Berlanjut
"Selain itu, industri bisa memanfaatkan pangsa pasar atau pengguna internet sebesar 76,36% dari total penduduk Indonesia," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).
Bern mengatakan, industri asuransi juga harus memaksimalkan pengembangan pasar asuransi disesuaikan dengan perilaku masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, industri juga harus bisa memaksimalkan kemajuan teknologi sehingga harus cepat berinovasi dengan produk teknologi. Menurutnya, hal itu menjadi keuntungan bagi perusahaan insurtech.
Baca Juga: Allianz Indonesia Sebut Pendapatan Premi Segmen Kecelakaan Diri Masih Kecil