CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

AAUI: Premi Asuransi Kendaraan Anjlok 4% Akibat Pasar Lesu


Jumat, 21 November 2025 / 20:44 WIB
AAUI: Premi Asuransi Kendaraan Anjlok 4% Akibat Pasar Lesu
ILUSTRASI. Ketua Umum AAUI Budi Herawan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan lesunya pasar otomotif memberikan dampak terhadap lini asuransi kendaraan bermotor. Mengenai hal itu, Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan dampaknya bisa dilihat dari pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor. 

Adapun AAUI mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp 14,11 triliun per kuartal III-2025. Nilainya mengalami kontraksi 4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Memang kalau dilihat penurunannya cukup signifikan. Kami sendiri mengetahui tingkat penjualan kendaraan yang konvensional itu sangat drastis turun, tentu berdampak terhadap industri asuransi, khususnya bagi mereka yang melalui pembiayaan perusahaan pembiayaan," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2025).

Baca Juga: AAUI Perkirakan Kinerja Lini Asuransi Kendaraan Stabil hingga Akhir 2026

Secara kumulatif, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales Januari 2025 hingga Oktober 2025 mencapai 635.844 unit, atau turun 10,6% secara Year on Year. Dari sisi retail, penjualan juga turun 9,6% YoY, menjadi 660.659 unit per Oktober 2025.

Budi menambahkan lesunya penjualan kendaraan bermotor tak terlepas dari adanya peralihan tren saat ini. Dia bilang sejak era 1972 hingga 2020, brand kendaraan bermotor masih dikuasai pabrikan asal Jepang dan Eropa. Namun, mulai 2020 hingga saat ini, tren beralih ke brand asal China yang menyediakan kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

"Mungkin, sejak 2020 hingga sekarang, sudah bergeser pasarnya dikuasai oleh brand dari China yang notabenenya produk kendaraan listrik," tuturnya.

Baca Juga: AAUI Ungkap Tantangan Bagi Asuransi Umum Hingga Akhir Tahun 2025

Budi menyampaikan peralihan tren itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi umum. Dia bilang mau tak mau industri perlu beradaptasi dengan segera untuk menerima mitigasi risiko terhadap kendaraan-kendaraan listrik.

"Jadi, tentunya diharapkan anggota di industri asuransi sudah siap juga menerima mitigasi risiko kendaraan listrik," kata Budi. 

Asal tahu saja, data AAUI mencatat klaim yang dibayarkan industri untuk lini asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp 5,64 triliun per kuartal III-2025. Nilainya meningkat 0,7%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Tumbuh Single Digit pada 2025

Selanjutnya: BYD Atto 1 Naik Harga Jelang Akhir 2025, Ini Penjelasan Lengkap dari BYD Indonesia

Menarik Dibaca: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×