Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan kinerja lini asuransi perjalanan meningkat hingga akhir tahun ini, seiring adanya momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, menjelaskan momentum Nataru akan mendorong permintaan asuransi karena banyak masyarakat yang akan berlibur.
"Orang mau liburan saat Nataru, kalau dia menggunakan travel, tentu di dalamnya ada namanya travel insurance dan ada juga yang membeli sendiri. Pasti terjadi penambahan permintaan untuk asuransi tersebut," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).
Trinita mengungkapkan sebenarnya peningkatan permintaan asuransi perjalanan sudah bisa dirasakan sejak Oktober dan berdampak ke kinerja lini tersebut.
Baca Juga: AAUI Catat Pendapatan Premi Reasuransi Sebesar Rp 14,53 Triliun per Kuartal III-2025
Oleh karena itu, dia memperkirakan asuransi perjalanan akan menjadi salah satu lini yang dimaksimalkan perusahaan asuransi umum untuk mendorong kinerja.
"Seharusnya memang menjadi salah satu dari elemen pertumbuhan yang cukup sustainable bagi perusahaan asuransi. Secara jumlahnya, masih belum terlalu besar, sedangkan produknya memang diperlukan, termasuk saat berlibur," tuturnya.
Trinita mencontohkan saat ini memang tren pembelian asuransi perjalanan didominasi anak muda yang pergi berlibur. Dia bilang kalau ada delay penerbangan atau kondisi lain, masyarakat mungkin sudah memikirkan fitur asuransi perjalanan yang harus dibeli.
Dengan demikian, Trinita mengatakan hal itu juga berpotensi meningkatkan literasi masyarakat terhadap asuransi karena masyarakat akan mencari tahu jenis produk yang cocok dengan kebutuhan mereka saat berlibur.
Baca Juga: AAUI: Asuransi Kredit Fintech P2P Lending Butuh Kehati-hatian
Trinita menerangkan sejauh ini memang kebanyakan permintaan pembelian asuransi perjalanan berasal dari segmen travel. Sebab, ada beberapa kewajiban perjalanan yang memang mesti disertakan dengan asuransi.
"Kalau mau bepergian, apalagi mau mengurus visa, harus ada asuransi. Selain itu, ada juga permintaan datang melalui kanal digital atau online. Sebab, masyarakat dapat dengan mudah membeli asuransi perjalanan, termasuk anak muda," kata Trinita.
Adapun asuransi perjalanan masuk dalam lini aneka atau miscellaneous. Berdasarkan data AAUI, lini tersebut membukukan premi sebesar Rp 3,93 triliun per kuartal III-2025. Nilainya meningkat 9,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Selanjutnya: Apakah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol atau Tidak? Cari Tahu di Sini
Menarik Dibaca: Apakah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol atau Tidak? Cari Tahu di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












