Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri reasuransi di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III-2025.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan pendapatan premi mencapai Rp 14,53 triliun, naik 11% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,09 triliun.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, mengatakan kenaikan ini menandai pembalikan tren setelah sebelumnya industri mengalami kontraksi.
Baca Juga: AAUI: Asuransi Kredit Fintech P2P Lending Butuh Kehati-hatian
"Pada semester I-2025, premi reasuransi tercatat sebesar Rp 12,53 triliun, turun 4,4% dibandingkan tahun lalu," ujar Trinita dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).
Trinita menjelaskan pertumbuhan premi reasuransi dipengaruhi oleh membaiknya mekanisme penyebaran risiko dari perusahaan asuransi ke reasuransi.
Lini properti menjadi penopang utama dengan kontribusi premi sebesar Rp 7,95 triliun, naik 6,1% secara tahunan (YoY).
Sementara itu, lini dengan pertumbuhan tertinggi adalah asuransi satelit, yang melonjak 577,9% YoY menjadi Rp 295 miliar, diikuti asuransi kesehatan naik 423,2% YoY menjadi Rp 109 miliar, dan suretyship tumbuh 99,6% YoY dengan nilai Rp 157 miliar.
Baca Juga: AAUI Perkirakan Kinerja Lini Asuransi Kendaraan Stabil hingga Akhir 2026
Di sisi klaim, total nilai yang dibayarkan industri reasuransi juga meningkat signifikan, yakni sebesar Rp 4,69 triliun atau naik 36,2% dibandingkan kuartal III-2024.
Trinita menegaskan bahwa kinerja ini mencerminkan pemulihan industri reasuransi sekaligus menunjukkan strategi pengelolaan risiko yang lebih efektif oleh perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia.
Selanjutnya: Diversifikasi Bisnis Telekomunikasi, Telkomsel Mendanai Tiga Film
Menarik Dibaca: 6 Dampak Konsumsi Makanan Ultra Proses Terlalu Sering bagi Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













