kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

AAUI Proyeksikan Pemulihan Premi Reasuransi pada Paruh Kedua 2025


Jumat, 30 Mei 2025 / 17:01 WIB
AAUI Proyeksikan Pemulihan Premi Reasuransi pada Paruh Kedua 2025
ILUSTRASI. Petugas keamanan merapikan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (2/12/2024). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimis pada semester II jadi titik balik pertumbuhan premi seiring pulihnya permintaan proteksi risiko.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun industri reasuransi mencatat koreksi premi pada kuartal I-2025, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis pada semester II berpotensi menjadi titik balik pertumbuhan premi seiring pulihnya permintaan atas proteksi risiko.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengatakan bahwa prospek industri reasuransi tetap positif. 

“Seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya permintaan perlindungan atas risiko-risiko strategis seperti properti, marine, dan energi, AAUI optimis tren premi reasuransi akan kembali menguat di semester kedua tahun ini,” ujar Budi kepada Kontan, Jumat (30/5).

Baca Juga: Pendapatan Premi Reasuransi Merosot, Industri Hadapi Tekanan Hardening Market

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa dukungan dari regulator serta komitmen pelaku industri dalam menjaga kualitas bisnis juga menjadi faktor pendukung utama.

Untuk menjaga momentum, perusahaan reasuransi dan asuransi diimbau memperkuat strategi bisnis. 

“Optimalisasi portofolio, peningkatan kerja sama dengan mitra reasuransi, serta pemanfaatan teknologi dalam manajemen risiko dan pricing menjadi kunci keberhasilan ke depan,” jelas Budi.

Selain itu, perusahaan perlu menyesuaikan kembali struktur program reasuransi, baik treaty maupun facultative, agar tetap relevan dengan profil risiko dan kebutuhan kapasitas terbaru. 

Baca Juga: Indonesia Re CEO Forum: Perkuat Industri Asuransi lewat Standarisasi Data &Kolaborasi

AAUI juga menekankan pentingnya menyeimbangkan antara efisiensi biaya dan kecukupan proteksi demi menciptakan portofolio yang sehat dan berkelanjutan.

“AAUI akan terus mendorong terciptanya ekosistem industri yang kompetitif, sehat, dan adaptif terhadap dinamika pasar, sekaligus mendukung target pertumbuhan yang telah ditetapkan bersama pelaku industri,” tutup Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×