Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) gembira dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan relaksasi bagi pelaku industri terkait kewajiban memiliki ahli aktuaris. Sulitnya mendapatkan aktuaris selama ini menjadi sandungan utama dalam memenuhi ketentuan tersebut.
Ketua AAUI Yasril Y Rasyid bilang setidaknya sebuah perusahaan asuransi umum memiliki mempekerjakan seorang fellow aktuaris.
"Jumlah anggota kita ada 85 perusahaan. Artinya butuh 85 fellow aktuaris," kata Yasril, Selasa (19/1).
Namun kenyataannya, baru ada tujuh fellow aktuaris yang bekerja di perusahaan asuransi umum. Ditambah 12 orang yang levelnya ajun aktuaris. Jumlah tersebut tentunya masih sangat jauh dari kata cukup.
Makanya dengan pelonggaran selama dua tahun, diharapkan bisa memberi waktu bagi pelaku usaha untuk mencari aktuaris sebanyak-banyaknya. Termasuk dengan menggaet aktuaris level Certified Non Life Analys (CNLA).
Relaksasi bagi asuransi umum dari sebelumnya harus memiliki minimal satu ahli aktuaris menjadi cukup seorang aktuaris level CNLA diakuinya cukup meringankan. Pasalnya lama pendidikan untuk meraih sertifikat CNLA jauh lebih cepat.
Untuk menjadi ahli aktuaris, seseorang harus menyelesaikan sebelas mata ujian yang rata-rata bisa memakan waktu sekitar enam tahun. Namun untuk mendapat sertifikat CNLA, syarat kelulusan hanya tiga mata ujian. Ditambah satu mata kuliah tentang asuransi umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
