kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AAUI Sebut Tidak Semua Produk Asuransi Dapat Didigitalisasi, Ini Alasannya


Sabtu, 16 Desember 2023 / 06:35 WIB
AAUI Sebut Tidak Semua Produk Asuransi Dapat Didigitalisasi, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/10/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masuknya era digital, tak dipungkiri membuat sejumlah perusahaan asuransi umum mulai menerapkan sistem pemasaran produk secara online. Mengenai hal itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto menerangkan memang penggunaan aplikasi digital akan lebih memudahkan orang untuk mengenal kebutuhannya, memahami produk asuransi yang sesuai, serta pada akhirnya dapat membeli atau memiliki asuransi yang sesuai kebutuhannya.

"Namun, tidak selalu teknologi dapat menggantikan manusia. Untuk asuransi umum, tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi sehingga masih membutuhkan pemasaran secara tatap muka," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12). 

Baca Juga: AAUI: Asuransi Umum Tumbuh Positif hingga Kuartal III 2023

Bern menyebut hanya produk simple risk, seperti kendaraan bermotor personal, house hold, personal accident, dan travel insurance, yang bisa dioptimalkan melalui pemasaran lewat digital. Dengan demikian, kata dia, masih banyak produk asuransi yang masih membutuhkan tenaga pemasar dalam penjualan.

Sementara itu, Bern mengatakan belum semua perusahaan asuransi umum beralih ke sistem digital. Salah satunya karena biaya yang tinggi sehingga tidak semua produk asuransi dapat didigitalisasi. 

Baca Juga: AAUI Menyebut Peningkatan Kasus Covid-19 Harus Diwaspadai Industri Asuransi

"Saat ini masih sedikit perusahaan yang sudah dan sedang proses melakukan digitalisasi," ungkapnya.

Untuk pemakaian kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Bern menyebut belum banyak yang menerapkannya dalam sistem operasional. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan asuransi yang belum siap.

"Meskipun demikian, mulai banyak perusahaan asuransi yang melirik berkolaborasi dengan perusahaan insurtech untuk menghadirkan asuransi digital," kata Bern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×