kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aberdeen menunggu izin produk OJK


Kamis, 26 Maret 2015 / 11:17 WIB
Aberdeen menunggu izin produk OJK
Barito Pacific - kilas energi


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Aberdeen Asset Management tampaknya masih harus bersabar sebelum mencicipi gurihnya bisnis manajer investasi di Indonesia. Perusahaan yang dulunya bernama PT NISP Asset Management tersebut sedang menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merilis produk.

Sigit Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Asset Management menargetkan izin dari OJK akan keluar pada kuartal kedua tahun ini. "Prosedurnya memang seperti itu," ujar Sigit saat berkunjung ke KONTAN, Senin (23/3).

Sigit menyatakan, Aberdeen tidak akan banyak mengubah portofolio produk reksadana warisan racikan NISP Asset Management. Perusahaan aset manajemen ini akan mengeluarkan produk yang sama seperti PT NISP Asset Management dengan nama yang berbeda. "Kami akan rebranding produk. Di NISP kami memiliki sembilan produk," jelas Sigit tanpa menjelaskan rincian jenis produk yang akan diluncurkan.

Sebagai bocoran, produk reksadana yang akan ditawarkan oleh Aberdeen mengusung tema filosofi investasi jangka panjang. Menurut Sigit, Aberdeen memilih efek saham sebagai aset dasar dan akan dipertahankan dalam jangka waktu panjang antara 5 tahun dan 10 tahun. "Jadi kami konsepnya bukan trading. Kami pilih emiten berprospek bisnis bagus," jelas Sigit.

Head of Investment Aberdeen Asset Management Indonesia Bharat Joshi menambahkan, pihaknya hanya berinvestasi pada saham emiten yang bisnisnya bisa mereka pahami. "Kami akan memilih perusahaan yang tepat dengan bisnis, manajemen dan kondisi keuangan yang baik," tambah Bharat.

Ambil contoh, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) merupakan salah satu pilihan emiten Aberdeen. Walaupun perusahaan sepatu ini belum banyak dilirik oleh investor, BATA memiliki fundamental yang cukup baik dan gencar berekspansi bisnis.

Untuk segmen pasar, Aberdeen membidik investor ritel yang memiliki horizon investasi jangka panjang. "Kami harus memberikan edukasi bahwa reksadana merupakan instrumen investasi jangka panjang," imbuh Sigit.

Sampai saat ini, nilai investasi yang dibenamkan oleh Aberdeen Group di pasar saham dalam negeri sebesar US$ 3 miliar. Sementara, dana yang diparkir di obligasi mencapai US$ 1,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×