CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.947   -51,00   -0,32%
  • IDX 7.220   5,53   0,08%
  • KOMPAS100 1.103   0,72   0,07%
  • LQ45 878   1,97   0,23%
  • ISSI 218   -0,27   -0,13%
  • IDX30 449   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 541   1,63   0,30%
  • IDX80 126   0,09   0,07%
  • IDXV30 136   0,48   0,35%
  • IDXQ30 150   0,36   0,24%

ACA Catatkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 160 Miliar di Semester I-2024


Kamis, 01 Agustus 2024 / 11:18 WIB
ACA Catatkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 160 Miliar di Semester I-2024
ILUSTRASI. ACA membukukan pendapatan premi asuransi rekayasa pada semester I-2024 sebesar Rp 160 miliar.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) membukukan pendapatan premi asuransi rekayasa pada semester I-2024 sebesar Rp 160 miliar.

"Pendapatan premi asuransi rekayasa sebagian besar dihasilkan dari proyek konstruksi besar. Adapun proses pencapaian premi bulanan berfluktuasi bergantung dari proses pembelian asuransi konstruksi pada proyek-proyek besar," kata Deputi Direktur Teknik ACA Budi Harto kepada Kontan, Selasa (30/7).

Sementara itu, Budi menerangkan prospek asuransi rekayasa hingga akhir tahun ini dirasa masih sangat menjanjikan. Hal itu seiring dengan peningkatan realisasi proyek-proyek terkait hilirisasi sektor pertambangan (smelter) dan proyek infrastruktur pemerintah (Ibu Kota Negara, jalan tol, bendungan, irigasi, hingga pelabuhan).

Budi menyebut sepanjang 2023, pencapaian premi asuransi rekayasa ACA sebesar Rp 420 miliar. Adapun pada 2024, pencapaian premi asuransi rekayasa ACA ditargetkan tumbuh 10% dibandingkan pencapaian pada 2023. 

Baca Juga: ACA Ramaikan Bulan Inklusi Keuangan 2023

"Proyek-proyek terkait hilirisasi pertambangan dan infrastruktur menjadi target pasar kami," ujarnya.

Budi menyebut ada sejumlah tantangan yang patut diwaspadai ke depannya. Salah satunya cara mencapai pertumbuhan yang sehat, yakni perusahaan asuransi harus mampu mengelola risiko bencana alam yang bersifat katastropik, seperti banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi yang dijamin dalam asuransi proyek konstruksi.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa atau engineering pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,14 triliun.

Nilai itu meningkat signifikan 15,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 993 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×