kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada ancaman virus corona, sejumlah bank akan revisi target kredit tahun ini


Minggu, 22 Maret 2020 / 17:22 WIB
Ada ancaman virus corona, sejumlah bank akan revisi target kredit tahun ini
ILUSTRASI. Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tengah mengkaji kembali target bisnisnya tahun ini sejalan dengan tekanan ekonomi yang kian membesar akibat dampak penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Target kredit yang dipatok sebelumnya akan diturunkan karena perlambatan ekonomi akan bikin permintaan kredit menurun.

Bank Indonesia (BI) sebelum juga telah merevisi proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini jadi 6%-8% dari semula sebesar 9%-11%. Pemangkasan target tersebut dilakukan sejalan dengan revisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari 5,0%-5,4% menjadi 4,2%-4,6%.

Baca Juga: Perangi corona, perbankan beri stimulus kredit ke segmen UMKM

Pemangkasan target pertumbuhan ekonomi itu dilakukan sejalan dengan menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia akibat penyebaran Covid-19 yang begitu cepat ke berbagai negara. Wabah itu telah bikin rantai penawaran global terganggu, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi.

BI melihat prospek pertumbuhan ekspor barang Indonesia melambat seiring dengan menurunkan prospek ekonomi dunia tersebut. Ekspor jasa terutama sektor pariwisata juga diprakirakan menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antar negara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan Covid-19. 

Investasi nonbangunan berisiko melambat dipengaruhi menurunnya prospek ekspor barang dan jasa serta terganggunya rantai produksi.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu bank yang akan menurunkan target kredit tahun 2020. Bank pelat merah ini memprediksi pertumbuhan kredit BRI akan lebih moderat dari target semula yakni 10%-11%.

"Dengan kondisi perlambatan seperti saat ini, pertumbuhan kredit BRI akan lebih moderat. Tetapi kami masih mengkalkulasi kemungkinan perubahannya," ungkap Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3)

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang fokus pada pengembangan segmen UMKM, BRI telah mengurangi laju pertumbuhan kredit korporasi.
Bank ini masih cukup optimistis dengan pertumbuhan kredit UMKM tahun ini, terutama jenis mikro.

Dengan kondisi ekonomi yang ada saat ini, tantangan segmen ritel dan menengah diperkirakan akan berat. Oleh karena itu, kata Haru, BRI akan mengutamakan untuk menjaga kualitas kredit di segmen tersebut dibanding dengan mengejar kuantitas penyaluran kredit.

Dengan proyeksi kredit yang kian melempem, BRI akan tetap berupaya menjaga pertumbuhan laba. Strateginya, fokus pada pengumpulan dana murah dan peningkatan fee based income yang berasal dari peningkatan transaksi perbankan melalui optimalisasi jaringan unit kerja serta jaringan agen BRILink.

PT Bank OCBC NISP Tbk tidak akan bisa menghindari pemangkasan pertumbuhan kredit tahun dengan kondisi ekonomi saat ini. Sebelumnya bank ini hanya menyebutkan target kredit satu digit tahun ini.

Baca Juga: BI pangkas proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2020 menjadi sekitar 6%-8%

"Kondisi saat ini rasanya adalah kondisi amat sangat luar biasa dimana masih belum terlihat ujungnya. Tapi masih terlalu dini menyimpulkan penurunan perkiraan pertumbuhan kredit jadi berapa," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur NISP.

Meski kredit kian lambat, namun NISP akan mencoba menjaga laba dengan meningkatkan efisiensi, meminimalisir credit loss dan mendorong pertumbuhan pendapatan non bunga.

Sementara Herwidayatmo, Direktur Utama PT Bank Panin Indonesia Tbk mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan situasi sambil konsentrasi dalam menangani Covid-19. Namun, bank ini akan mencoba untuk realistis dalam menyikapi perkembangan yang ada.

PT Bank CIMB Niaga Tbk memperkirakan kredit akan melambat, terutama di sektor hospitality, transportasi dan manufaktur. Namun, bank ini belum merevisi target kredit dan penghimpunan DPK tahun 2020 karena CIMB Niaga masih memantau perkembangan isu virus corona. Sebelumnya, kredit ditargetkan tumbuh sekitar 10%.

Lee Kai Kwong Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga bilang, pihaknya akan terus melakukan simulasi terhadap kondisi keuangan dan bisnis bank untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi-potensi perlambatan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Akui ada sektor yang terdampak corona, bankir yakin kredit UMKM tetap stabil

Sementara untuk menjaga pertumbuhan laba di tengah perlambatan kredit, CIMB akan terus mengimplementasikan disiplin pengelolaan biaya untuk menjaga tingkat profitabilitas. Itu dilakukan dengan kembali menyusun prioritas proyek-proyek berbiaya besar, menunda perjalanan dinas, menggantikan meeting-meeting dengan temu digital, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×