Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
PT Bank OCBC NISP Tbk tidak akan bisa menghindari pemangkasan pertumbuhan kredit tahun dengan kondisi ekonomi saat ini. Sebelumnya bank ini hanya menyebutkan target kredit satu digit tahun ini.
Baca Juga: BI pangkas proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2020 menjadi sekitar 6%-8%
"Kondisi saat ini rasanya adalah kondisi amat sangat luar biasa dimana masih belum terlihat ujungnya. Tapi masih terlalu dini menyimpulkan penurunan perkiraan pertumbuhan kredit jadi berapa," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur NISP.
Meski kredit kian lambat, namun NISP akan mencoba menjaga laba dengan meningkatkan efisiensi, meminimalisir credit loss dan mendorong pertumbuhan pendapatan non bunga.
Sementara Herwidayatmo, Direktur Utama PT Bank Panin Indonesia Tbk mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan situasi sambil konsentrasi dalam menangani Covid-19. Namun, bank ini akan mencoba untuk realistis dalam menyikapi perkembangan yang ada.
PT Bank CIMB Niaga Tbk memperkirakan kredit akan melambat, terutama di sektor hospitality, transportasi dan manufaktur. Namun, bank ini belum merevisi target kredit dan penghimpunan DPK tahun 2020 karena CIMB Niaga masih memantau perkembangan isu virus corona. Sebelumnya, kredit ditargetkan tumbuh sekitar 10%.
Lee Kai Kwong Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga bilang, pihaknya akan terus melakukan simulasi terhadap kondisi keuangan dan bisnis bank untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi-potensi perlambatan yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Akui ada sektor yang terdampak corona, bankir yakin kredit UMKM tetap stabil
Sementara untuk menjaga pertumbuhan laba di tengah perlambatan kredit, CIMB akan terus mengimplementasikan disiplin pengelolaan biaya untuk menjaga tingkat profitabilitas. Itu dilakukan dengan kembali menyusun prioritas proyek-proyek berbiaya besar, menunda perjalanan dinas, menggantikan meeting-meeting dengan temu digital, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News