Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Para bankir akan melakukan efisiensi untuk memiliki rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang rendah seperti keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, OJK berjanji akan memberikan imbalan yang menarik bagi bank yang memiliki margin yang rendah dan sehat.
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo mengatakan, pihaknya akan melakukan efisiensi untuk mendapatkan insentif tersebut. Misalnya, BRI akan menurunkan suku bunga simpanan dan pinjaman agar margin turun serta memangkas biaya operasional.
“BRI menargetkan rasio NIM akan di bawah 8% di tahun 2016,” kata Haru kepada KONTAN, Jumat (19/2).
Adapun bank pelat merah ini memiliki NIM sebesar 8,13% per akhir tahun 2015 atau turun 38% dibandingkan posisi 8,51% per akhir tahun 2014. Lanjutnya, ke depan rasio margin akan terus turun namun tidak drastis.
Direktur Utama PT Bank Permata Tbk Roy A. Arfandy menyampaikan, pihaknya akan berkomunikasi dengan bank lain dan OJK untuk membahas insentif yang tepat bagi perbankan yang memiliki NIM yang rendah. “Kami akan menjaga rasio NIM di tahun 2016 sama seperti perolehan NIM di tahun lalu,” ujarnya.
Bank Permata mencatat perolehan rasio NIM sebesar 3,96% per akhir tahun 2015 atau naik 0,34% dibandingkan posisi 3,62% per akhir tahun 2014. Roy menambahkan, untuk menjaga rasio NIM, pihaknya akan fokus pada pendanaan dana murah seperti tabungan dan giro agar biaya dana lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













