kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada kekhawatiran turun imbas PPKM, lini bisnis asuransi properti masih bisa tumbuh


Senin, 09 Agustus 2021 / 17:22 WIB
Ada kekhawatiran turun imbas PPKM, lini bisnis asuransi properti masih bisa tumbuh
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran di Jakarta.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya PPKM Darurat diyakini bisa berpengaruh pada lini bisnis asuransi properti mengingat banyaknya mall dan hotel yang saat ini mulai sepi pengunjung. Hanya saja, beberapa perusahaan asuransi umum melihat masih ada peluang asuransi properti tetap tumbuh.

Kekhawatiran terhadap turunnya lini bisnis asuransi properti datang dari Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) HSM Widodo yang menyebutkan bahwa bisnis properti mulai menurun akibat aturan PPKM Darurat sejak awal Juli lalu. 

Ia bilang hal tersebut merujuk pada penurunan signifikan dari jumlah orang yang bekerja yang puncaknya terjadi di minggu terakhir bulan juli.

“Sehingga bisnis properti yang mayoritas adalah mall atau hotel pasti akan terdampak secara cashflow,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id, Senin (9/8).

Baca Juga: Mayoritas premi tumbuh, ini kinerja 8 emiten asuransi umum di semester I-2021

Menurut Widodo, ada dua kemungkinan yang terjadi ketika situasi tersebut terjadi yaitu pembatalan polis asuransi properti yang bisa saja meningkat. Lalu, bisa juga ada gangguan dalam cashflow pembayaran premi asuransi. 

“Kalau pembatalan (polis), ya kami mesti bersiap-siap saja jika memang kejadian,” imbuh Widodo.

Sekadar informasi, asuransi properti merupakan kontributor terbesar dalam premi asuransi umum yang mencapai 28,8% pada periode kuartal pertama 2021 dengan nilai mencapai Rp 20,7 triliun atau tumbuh 1,5% yoy.

Direktur Eksekutif AAUI, Dody AS Dalimunthe juga menambahkan sejatinya kekhawatiran terhadap penurunan lini bisnis asuransi properti bisa ditahan dengan menciptakan produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan mencakup fitur tambahan selain produk asuransi kebakaran standar. 

“Bisa dipertimbangkan membuat produk household insurance yang memberikan jaminan komprehensif untuk rumah tinggal,” ungkap Dody.

Dari sisi pemain, Lippo Insurance mengungkapkan, hingga Juli kemarin masih ada pertumbuhan untuk lini bisnis asuransi propertinya. Meski tak menyebut angka pastinya, Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin bilang pertumbuhannya bisa mencapai 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Agus tak menampik PPKM Darurat juga berpengaruh pada kinerja lini bisnis asuransi properti yaitu adanya survey on site yang sedikit terkendala dan beberapa pembatalan yang dialami. Namun, menurutnya pembatalan polis tersebut tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan portofolio yang baru.

“Portfolio yang cancel tertutup dengan portfolio baru yang jauh lebih besar. Tahun ini kami targetkan mencapai Rp 650 miliar di properti,” ujar Agus, Senin (9/8).

Baca Juga: Mulai September 2021, migrasi polis Jiwasraya ke IFG Life

Asal tahu saja, hingga Juli 2021 kontribusi asuransi properti di Lippo Insurance sebesar 20%. Meski demikian, Agus menyampaikan kontribusi tersebut akan meningkat di semester dua karena siklusnya biasa tumbuh di periode tersebut hingga bisa memberi kontribusi sebanyak 33%.

Selain Lippo Insurance, ada juga Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) yang masih optimistis dengan pertumbuhan asuransi properti di paruh kedua tahun ini. 

Wakil Direktur Utama ACPI Nicolaus Prawiro tidak menyebutkan secara pasti seberapa besar premi asuransi properti yang saat ini dimiliki. Tetapi untuk secara keseluruhan premi ACPI hingga Juli sebesar Rp 625 miliar atau naik 24% yoy.

“Dengan kondisi PPKM bisnis asuransi (properti) menurun namun tidak ada cancellation, ke depannya kami akan memperbanyak bisnis dari bank, agen dan  broker agar bisa memperoleh bisnis properti,” ungkap Nicolaus, Senin (9/8).

Selanjutnya: Akibat PPKM, bisnis asuransi perjalanan merosot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×