Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
PT Bank Syariah Mandiri juga mencetak pertumbuhan laba bersih meskipun induknya mengalami penurunan net profit. Laba bank syariah ini tumbuh 30,9% (yoy) menjadi Rp 721 miliar.
Pekan lalu, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin dalam paparan virtual menjelaskan, entitas anak. Juga akan jadi salah satu penopang pertumbuhan kredit perseroan dan pada akhirnya pendapatan secara perseroan secara konsolidasi. “Ke depannya, kami akan mendorong kredit ke usaha produktif seperti farmasi, telekomunikasi dan perdagangan," kata Siddik.
Sedangkan laba bersih BNI Syariah merosot 15% yoy menjadi Rp 267 miliar. Penurunan terjadi akibat mitigasi risiko pembiayaan dalam menghadapi pandemi.
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto mengatakan, pandemi memang turut menggerus ekspansi pembiayaan. Per Juni 2020, pembiayaan BNI tercatat masih negatif jika dibandingkan akhir tahun lalu.
Hngga akhir tahun, BNI Syariah juga akan makin selektif melakukan ekspansi, seiring melakukan efisiensi terhadap biaya dana agar perseroan masih dapat mengoptimalkan laba. “Fokus kami saat ini memperbaiki kualitas pembiayaan serta menjaga biaya dana. Apalagi pertumbuhan dana pihak ketiga kami juga masih ditopang biaya murah yang kini komposisinya lebih dari 67%,” kata Wahyu.
Baca Juga: Bank Mandiri siap dukung rencana merger bank syariah milik BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News