Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar uang giral di perbankan bakal dikonversi dalam bentuk uang kartal (tunai) menjelang Lebaran. Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang tunai pada Ramadan dan Lebaran 2019 sekitar Rp 217,1 triliun, naik 13,5% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 191,3 triliun. Meski begitu, sejumlah bank mengakui pencairan dana tunai ini tak akan mengganggu likuiditasnya.
Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Panji Irawan menyebut hal ini memang bersifat tahunan dan terus terjadi.
"Kemungkinan H-10 akan ada Rp 200 triliun akan ada dana yang dikonversi ke uang tunai. Tapi 10 hari setelah Lebaran dana itu akan kembali ke perbankan, pasar sudah melihat hal itu," katanya di Jakarta, Rabu (15/5).
Tahun ini, Bank Mandiri menyiapkan sebanyak Rp 54,9 triliun atau Rp 1,9 triliun per hari untuk kebutuhan uang tunai di masa Ramadan. Dana tunai tersebut meningkat sekitar 19%-20% dari rata-rata kebutuhan harian pada kondisi normal.
Menurut Panji, keluarnya dana ini tidak akan mengganggu likuiditas bank lantaran sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Selain itu, alat likuid Bank Mandiri juga masih kuat.
Misalnya, Bank Mandiri punya Rp 170 triliun obligasi yang bisa direpokan ke BI bila diperlukan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki outstanding dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) senilai lebih dari US$ 3 miliar.
"Rasio kami sudah bagus. Dari LDR, LFR dan RIM sudah stabil 90% artinya ekses likuiditas ada banyak," sambungnya.
Senada, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem mengatakan BCA sudah mempersiapkan sekitar Rp 50,72 triliun untuk kebutuhan uang tunai di seluruh mesin ATM milik BCA. Santoso menjelaskan dana tersebut tak mengganggu kondisi likuiditas perusahaan lantaran sifatnya musiman.
Khusus BCA, dana tersebut dialokasikan hanya beberapa waktu yakni H-17 sampai dengan H+4 Lebaran. "Saya pikir tidak akan mempengaruhi struktur pendanaan bank dan akan kembali normal. Maksimal satu minggu setelah Lebaran," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/5).
Lebih lanjut, Santoso mengatakan kebutuhan uang tunai tiap tahunnya diprediksi akan berkurang. BCA misalnya menyebut jumlah tersebut hanya naik 5% dari periode Lebaran tahun lalu.
Walau kebutuhan uang tunai di periode libur panjang masih tinggi, BCA meyakini seiring pesatnya digitalisasi jumlahnya akan berangsur turun.
Setali tiga uang, Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan bilang kalau fenomena tersebut sangat normal. Seluruh bank diyakininya sudah mengantisipasi kebutuhan tersebut.
"Kami sudah siapkan untuk ATM, EDC dan kesiapan sistem," ujarnya.
Perginya dana di perbankan menurut Lani secara total akan kembali normal maksimal satu bulan setelah Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News