kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ada relaksasi PPnBM Mobil, ini harapan Asuransi Jasindo


Rabu, 17 Februari 2021 / 19:26 WIB
 Ada relaksasi PPnBM Mobil, ini harapan Asuransi Jasindo
ILUSTRASI. Asuransi Jasa Indonesia alias?Asuransi Jasindo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berharap relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) mobil bisa mengerek penjualan mobil. Apalagi kebijakan itu seiring dengan momentum Ramadan dan Lebaran. Dengan begitu bisa mengangkat pula bisnis asuransi kendaraan.

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan, pentunjuk pelaksanaan atas kebijakan tersebut masih belum dirilis. Ia berharap agar segera dirilis dalam waktu dekat, sehingga dapat lebih terlihat skema pastinya.

Ia menyebutkan, secara porsi penjualan mobil untuk kelas 1.500 cc ke bawah mencapai sekitar 40% dari total penjualan mobil nasional. Sehingga meningkatnya penjualan mobil pada kelas ini tentunya diharapkan dapat memberikan stimulus pada industri otomotif nasional.

Baca Juga: AAUI harap potongan PPnBM mobil bisa kerek asuransi kendaraan bermotor

Ini juga seiring dengan target Gaikindo yang memperkirakan penjualan unit mobil sebanyak 750.000 unit di tahun 2021. Semakin menggeliatnya industri otomotif diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama dan sepanjang tahun 2021.

“Jasindo pada tahun 2020 walaupun secara perolehan premi mengalami penurunan, namun berhasil menekan combine rasio turun sbesar 6%, hal ini juga seiring dengan program shifting portofolio yang telah diinisiasi pada tahun 2020 yang lebih fokus pada bisnis B2C,” kata Diwe kepada Kontan.co.id pada Rabu (17/2).

Ia menamahkan, pada 2021, Jasindo tetap fokus pada efisiensi combine ratio. Juga lebih meningkatkan lagi fokus pada bisnis B to C atau sumber-sumber bisnis yamg secara cost structure tidak tinggi. Selain itu mulai menghindari sumber-sumber bisnis yang memiliki struktur biaya yang tinggi.

Selanjutnya: Asuransi Cakrawala yakin bisnis asuransi kendaraan bermotor bakal pulih tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×