Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menyatakan tak akan ada perubahan porsi pemegang saham pada tahun depan. Mengenai komposisi pemegang saham, CEO AdaKami Bernadino M. Vega Jr mengatakan saat ini pemegang saham AdaKami masih diisi oleh FinVolution dan PT Paraduta Satya Wahana.
Bernadino menerangkan FinVolution yang merupakan raksasa kredit asal China memegang saham AdaKami dengan cakupan 80%. Selain itu, sebanyak 20% dipegang PT Paraduta Satya Wahana yang merupakan perusahaan berkaitan dengan Northstar, perusahaan investasi terkemuka di Asia Tenggara. Dia menegaskan tak akan ada perubahan porsi pemegang saham pada tahun depan.
"Iya, porsinya tetap itu saja pada tahun depan," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Baca Juga: AdaKami Beberkan Kunci Raih Penyaluran Rp 1,31 Triliun pada Agustus 2023
Untuk memaksimalkan penyaluran pembiayaan pada tahun depan, Bernadino mengatakan AdaKami akan terbuka mencari lender baru. Dia tak memungkiri lender memiliki peran besar dalam penyaluran pendanaan perusahaan.
Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AdaKami tercatat menjadi salah satu fintech P2P lending yang memiliki penyaluran terbesar pada Agustus 2023, yakni mencapai Rp 1,31 triliun.
Adapun Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss mengatakan pencapaian penyaluran itu tak terlepas dari upaya perusahaan untuk memaksimalkan kebutuhan pasar. Dia bilang AdaKami juga menyasar kalangan yang membutuhkan pendanaan.
"Sebenarnya kami surfing kebutuhan pasar. Jadi, pekerjaan rumah industri itu gap kredit di Indonesia masih besar dan salah satunya dengan keberadaan AFPI malah menjawab kebutuhan kredit tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: AdaKami Beberkan Detail Sanksi dari OJK Terkait Pelanggaran Penagihan
Jonathan tak memungkiri pasar yang masih besar akan dimanfaatkan pihaknya untuk terus berusaha melayani masyarakat. Dia pun menyampaikan ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi pihaknya untuk terus mempertahankan performa pendanaan.
"Kami harus bisa memilih user yang berkualitas dengan credit scoring dan kebiasaan membayar yang baik," ungkapnya.
Oleh karena itu, Jonathan menyampaikan AdaKami juga harus berperan mengedukasi masyarakat sehingga mereka memahami ketika melakukan pinjaman berarti harus mengembalikan. Adapun total disbursement Adakami telah mencapai Rp 12,88 triliun hingga 31 November 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News