kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

ADB Menawarkan Kredit Perdagangan


Kamis, 26 November 2009 / 14:04 WIB
ADB Menawarkan Kredit Perdagangan


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mengajak perbankan Indonesia bekerjasama dalam penyaluran kredit perdagangan internasional. Melalui kerjasama bernama Trade Finance Facilitation Program (TFFP) tersebut ADB ingin membantu pebisnis di negara berkembang masuk ke pasar internasional.

Sejauh ini, baru tiga bank yang menjadi mitra ADB dalam penyaluran TFFP. Ketiganya adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, dan PT Bank Muamalat. “Kami berharap bank-bank lain mau bergabung,” kata Steven Beck, Head Trade Finance Capital Market and Financial Sector Division ADB.

Ada dua layanan yang ditawarkan TFFP. Pertama, penjaminan kredit dengan menyediakan perlindungan risiko sebesar 100%. Kedua, fasilitas kredit bergulir. Bentuk layanan kedua adalah ADB mengucurkan pinjaman ke perbankan lokal, yang akan digunakan untuk pembiayaan pra-ekspor maupun pembiayaan pasca-pengiriman barang.

ADB menyiapkan dana sebesar US$ 700 juta untuk disalurkan melalui TFFP. "Kami berharap seluruh dana tersalurkan dalam waktu yang tidak lama," ujar Beck.

Bunga TFFP akan disesuaikan dengan bunga yang berlaku di pasar. "Rate merujuk ke Libor," ungkap Beck. Sedangkan tarif premi penjaminan didasarkan pada nilai transaksi. "Kami tidak memungut comitment fee untuk kerjasama ini," imbuh Beck.

Thomas Arifin, Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, menuturkan, dengan menjadi partisipan dalam TFFP, Bank Mandiri akan memiliki banyak kemudahan. Untuk Bank Mandiri, ADB menyiapkan dana sebesar US$ 25 juta.

Kredit ini bersifat bergulir dengan jangka waktu untuk underlying trade selama 360 hari. Transaksi yang dibiayai harus memiliki nilai minimal US$ 10.000.

Farouk Alwyni, Direktur Bank Muamalat, enggan menyebutkan berapa plafon yang disiapkan ADB untuk Bank Muamalat. "Untuk jumlah pastinya belum ada pembicaraan," katanya.

Farouk mengungkapkan, kerjasama dengan ADB sejalan dengan rencana Bank Muamalat yang tengah memasuki bisnis treasury dan international banking. "ADB mitra kami untuk mengembangkan trade finance," katanya.

Pada seremoni penandatangan perjanjian, Rabu (25/11), hanya Bank Mandiri dan Bank Muamalat yang ikut dalam kedua program yang ditawarkan ADB. Sedangkan BNI hanya ambil program penjaminan kredit.

Vice President International Division BNI Syahyohan Johnny bilang, untuk sementara pihaknya masih mempelajari skema pinjaman yang ditawarkan ADB. "Ada beberapa hal yang kami belum cocok," ungkapnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×