kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.360   12,00   0,07%
  • IDX 6.614   -32,21   -0,48%
  • KOMPAS100 983   -7,19   -0,73%
  • LQ45 770   -6,58   -0,85%
  • ISSI 203   -0,21   -0,10%
  • IDX30 399   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 481   -2,24   -0,46%
  • IDX80 112   -0,69   -0,62%
  • IDXV30 117   0,23   0,20%
  • IDXQ30 132   -1,00   -0,76%

Adira Finance Beberkan Berbagai Tantangan yang akan Menghadang Multifinance pada 2025


Kamis, 13 Februari 2025 / 20:02 WIB
Adira Finance Beberkan Berbagai Tantangan yang akan Menghadang Multifinance pada 2025
ILUSTRASI. Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membeberkan sejumlah tantangan yang akan menghadang industri multifinance pada 2025. Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan salah satunya adanya tantangan dari sisi pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun ini karena adanya dampak dari perekonomian dunia. 

Dia mengatakan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), perekonomian dunia berpotensi mengalami dinamika karena kebijakan yang dikeluarkannya. Apabila hal tersebut berdampak terhadap China sehingga perekonomian melemah, tentu dampaknya sangat luar biasa ke Indonesia, karena ekspor Indonesia banyak ke China.

"Akibatnya, ekonomi Indonesia juga akan ikut melemah, sehingga daya beli ikut melemah. Tantangan paling utama di situ," ungkapnya seusai konferensi pers acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI-Expo, Kamis (13/2).

Baca Juga: Adira Finance Hadirkan Berbagai Promo Menarik Selama IIMS 2025

Tantangan lainnya, Niko menyebut tren US Dollar yang makin menguat, membuat harga barang juga akan naik, ditambah adanya kenaikan pajak pada tahun ini. 

Meskipun demikian, Niko optimistis pelaku usaha multifinance akan menyambut positif semua tantangan yang ada. Dia juga meyakini pemerintah tidak akan membiarkan berbagai tantangan tersebut begitu saja dan akan membuat aturan-aturan yang mendukung industri multifinance. 

"Contohnya, seperti adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil listrik pada 2025. Harapannya, market berpotensi tumbuh," tuturnya.

Baca Juga: Adira Finance Targetkan Pembiayaan Kendaraan Baru Tumbuh 12,5%-15% pada 2025

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi adanya pelemahan daya beli sehingga memengaruhi daya bayar, Niko menyebut Adira Finance pertama-tama tentu saja akan melakukan analisis lebih mendalam. Dia menyebut Adira Finance juga akan lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan dan akan menyasar ke nasabah yang memang layak mendapatkan pembiayaan.

"Kami akan selektif untuk melihat daya bayar (kemampuan) nasabah juga," kata Niko.

Adapun Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini sebesar 10%-15%, jika dibandingkan pencapaian pada 2024. Sebagai informasi, pada 2024, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru mencapai Rp 36,6 triliun. Dari jumlah tersebut, 73% berasal dari sektor otomotif, sedangkan 27% berasal dari segmen non-otomotif.

Baca Juga: Adira Finance Optimistis Kinerja Pembiayaan Dana Tunai Meningkat Jelang Ramadan

Selanjutnya: Perdana, Honda Hadirkan Mobil Listrik Honda e:N1 di Indonesia,Ekslusif Hanya 300 Unit

Menarik Dibaca: K Fitness Targetkan 10 Cabang Baru di Luar Jakarta pada Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×