Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) membidik aplikasi pemesan jasa ojek, yakni Go Jek dan Grab Bike sebagai pangsa pasar baru pembiayaan. Kehadiran Go Jek dan Grab Bike dapat menaikkan perolehan penyaluran Adira Finance di tengah kondisi kredit kendaraan bermotor yang lesu.
Sugianto, Head of Used Motorcyle Adira Finance mengatakan, Adira Finance berencana menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut atau pembiayaan personal untuk kredit motor bekas atau baru. "Karena kredit sifatnya bukan untuk konsumsi tapi kredit usaha. Nanti kami arahkan untuk kredit modal kerja," papar Sugianto pada Jumat (21/8).
Saat ini, perusahaan tengah menyusun infrastruktur untuk melengkapi rencana tersebut terutama soal analisa kredit. Sebab, pembiayaan tersebut juga memiliki risiko tinggi. Sementara penghasilan bulnana yang didapat tidak pasti. Paling lambat kerjasama ini dapat dilakukan mulai awal tahun depan.
Nilai kendaraan yang akan dibiayai mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 8 juta untuk motor kedua atau motor second. Sementara untuk motor baru, nilai kredit yang diberikan berkisar antara 70% hingga 80% dari nilai kredit. Setiap bulannya, Adira Finance membiayai sekitar 40.000 sampai 45.000 motor bekas.
Dari total pembiayaan motor bekas sekitar 8% adalah jenis motor kelas menengah atas. Sugianto menyebut, jenis motor kelas menengah atas yang dibiayai perusahaan seperti: Harley Davidson, Kawasaki Ninja dan jenis motor sport lain. Sisanya 92% berasal dari motor biasa.
Sebagai informasi, motor bekas Adira Finance yang dibiayai sebanyak 80% berasal dari dealer-dealer yang bermitra dengan Adira Finance. Sisanya, 20% berasal dari penarikan motor yang termasuk dalam kredit macet perusahaan.
Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan kredit kendaraan sebesar Rp 32 triliun lebih rendah dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp 34 triliun. Rendahnya target pembiayaan tahun ini terjadi akibat dampak lesunya bisnis ekonomi tanah air. Realisasi penyaluran pembiayaan Adira sepanjang semester I-2015 sebesar Rp 15 triliun atau setara dengan 844.000 kontrak baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News