Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mendapat jatah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 200 miliar.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunjuk empat perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mulai bulan depan. Salah satunya Adira Finance.
Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Willy Suwandi Dharma mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan akhir mengingat penyaluran KUR akan dimulai pada Oktober 2016. "Kami tidak ngoyo mengejar target penyaluran KUR. "Namun target sebesar Rp 200 miliar cukup realisitis mengingat waktu penyaluran KUR adalah setahun mendatang," tuturnya.
Adira Finance tidak lantas terburu-buru menyalurkan KUR meski mandat dari pemerintah telah diterima. “Ini program pemerintah dan kami mendukung penuh. Namun penyaluran Rp 200 miliar rasanya tidak habis pada tahun ini. Kami perkirakan penyaluran KUR hingga akhir tahun ini antara Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar,” terang Willy.
Willy bilang, skema penyaluran KUR akan berbasis installment. Dana segar ini akan menyasar pada nasabah usaha kecil menengah (UKM). Mengingat ini merupakan hal baru bagi Adira, pihaknya sangat berhati-hati dalam menyeleksi calon debitur. Hal ini agar risiko kredit macet atau non performing financing (NPF) tidak terkerek. Sebab, naiknya risiko NPF nantinya juga akan membebani Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Nantinya, Adira akan menyalurkan KUR antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per debitur.
Saat ini, sebanyak 56% hingga 60% nasabah Adira Finance berasal dari sektor pekerja non formal. Nasabah inilah yang nantinya akan menjadi sasaran Adira dalam menggelontorkan KUR.
Demi menerapkan prinsip kehati-hatian, anak usaha PT Bank Danamon Tbk ini akan selektif melakukan penyaringan calon debitur. Sebab melihat kondisi perekonomian saat ini, debitur berpendapatan tetap (fixed income) rentan terhadap perampingan pegawai. Di sisi lain, debitur dari sektor pekerja non formal pun pendapatannya relatif tidak menentu. Pihaknya akan mengutamakan debitur yang memiliki histori kredit yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News