Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski premi asuransi harta benda turun pada tahun lalu, tapi asuransi properti yang termasuk dalam asuransi harta benda masih jadi penyumbang pendapatan premi terbesar di Industri asuransi.
Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, pendapatan premi asuransi harta benda turun 5% Rp 19,24 triliun di 2016 menjadi Rp 18,29 triliun di 2017.
Direktur Utama Adira Insurance Julian Noor memprediksi, untuk tahun ini asuransi properti akan mengalami kenaikan tipis. Memang, saat ini agak sulit untuk mendorong pertumbuhan premi asuransi properti karena angkanya sudah sangat gemuk.
“Tetap ada tetapi tidak terlalu besar,” kata Julian saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (5/3).
Bagi Julian, ada beberapa hal yang akan mendorong pertumbuhan asuransi properti di tahun ini.
Pertama, proyek pemerintah untuk mendirikan satu juta rumah murah dinilai Julian akan menjadi faktor pendongkrak.
Kedua, dilihat dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), hal itu diprediksi Julian memberikan dampak positif bagi pertumbuhan asuransi properti.
Ketiga, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah juga akan mendorong pembangunan properti di sekitarnya.
Julian mencontohkan, dampak pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) pada pembangunan properti sangat positif khususnya yang berbentuk vertikal. “Itu memicu pertumbuhan asuransi properti,” jelas Julian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News