Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan yang memiliki sindikasi (pinjaman dalam bentuk dollar AS) telah mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah. Antara lain dengan melakukan hedging (lindung nilai) agar tidak menanggung beban selisih kurs.
Seperti dilakukan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance mengaku telah melakukan pengelolaan risiko yang tepat. Pinjaman perusahaan dalam bentuk dollar AS di diversifikasi berdasarkan tenor dan investor base.
Pihaknya juga melakukan hedging mata uang dan suku bunga menjadi pinjaman rupiah dengan bunga tetap. "Posisi outstanding pinjaman dollar kami mencapai Rp 7,3 trilliun per Juni 2015. Dan tahun ini ada sekitar Rp 3,3 trilliun pinjaman dollar AS yang jatuh tempo," ujar Made kepada KONTAN, Selasa (8/9).
Ke depannya, Adira rehat sejenak membidik pinjaman dalam bentuk dollar AS. Sebab, setelah memperhitungkan biaya hedging, ongkos sindikasi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman rupiah.
Oleh karena itu, Adira selalu berusaha melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk mengurangi resiko ketergantungan kepada sumber dana atau kreditor tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News