Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Status mutual Asuransi Jiwa Bersama / AJB Bumiputera 1912 segera berubah. Pasca direstrukturisasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan AJB Bumiputera segera menjadi perusahaan terbuka.
Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mengatakan OJK tengah mempersiapkan AJB Bumiputera untuk menjadi perusahaan terbuka. Itu sebabnya, OJK telah menunjuk empat perusahaan sekuritas yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas dan Bahana Sekuritas.
Jika menjadi perusahaan terbuka, otomatis status perusahaan sebagai mutual hilang. Sebagaimana diketahui, AJB Bumiputera saat ini merupakan satu-satunya perusahaan asuransi berbentuk mutual di Indonesia. Artinya, mereka tidak ada pemegang saham mayoritas seperti dalam perseroan.
Konsep bisnis dan organisasi Bumiputera lebih mirip koperasi sehingga tidak ada modal. Pemegang saham perusahaan ini adalah para pemegang polis asuransi sendiri. Keputusan tertinggi berada di tangan badan perwakilan melalui sidang yang digelar tahunan.
Sumber KONTAN mengatakan, kebutuhan dana segar AJB Bumiputera karena perusahaan untuk membayarkan kewajibannya kepada pemegang polis. Sebagai perusahaan asuransi tertua, AJB Bumiputera memiliki jutaan polis asuransi yang wajib dibayarkan manfaatnya.
Sebelumnya, AJB Bumiputera memang santer dikabarkan ditawar sejumlah investor antara lain: Bank BRI, Garuda Indonesia dan PLN. Mereka dikabarkan tertarik untuk bermitra dengan Bumiputera. Sayang, sejumlah investor tersebut mundur secara perlahan. Sumber KONTAN mengatakan, mundurnya para investor karena klaim yang besar harus dibayar.
Dalam catatan KONTAN, Bumiputera menargetkan klaim tahun ini Rp 5,2 triliun lebih rendah dibandingkan pembayaran klaim tahun 2015 sebesar Rp 5,4 triliun. Sedangkan premi tahun 2015 yang himpun Bumiputera sebesar Rp 5,8 triliun. Selisih nilai premi dan klaim yang tipis ini kemudian membuat perusahaan membutuhkan dana segar.
Rombak direksi
OJK telah menetapkan tujuh tim statuter AJB Bumiputera. Dua diantaranya adalah Didik Ahdiyat yang adalah mantan komisaris AJB Bumiputera sebagai pimpinan sementara. Lalu Dirman Pardosi mengomandani pemasaran dan teknik. Tim statuer telah memulai tugasnya sejak Jumat pekan lalu.
Gede Sri Darma, Anggota Badan Perwakilan Anggota Bali dan Nusa Tengara AJB Bumiputera membenarkan nama-nama tim statuter baru tersebut. "Mereka bertugas untuk membawa perbaikan," tandas Gede.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News