Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup kuartal II-2021, Akseleran berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) di level 0,09% pada akhir Juni lalu. Level tersebut lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 0,12%.
"Kami jaga dari sisi kualitas pinjaman agar NPL tetap rendah dengan fokus kepada arus kas setiap bisnis usaha baik dari pinjaman invoice financing yang masih mendominasi di Akseleran sebesar 70% dari total pinjaman secara kumulatif," kata kata CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan, Selasa (20/7).
Saat ini, ada lima sektor usaha yang difasilitasi oleh perusahaan yakni engineering atau konstruksi, business & consumer services, coal & related energy, ritel atau online merchant, oil and gas.
Baca Juga: Menilik jurus fintech lending agar terhindar dari kredit macet
Bahkan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa mencapai Rp 100 miliar pada semester pertama 2021. Nilai itu tumbuh 186% dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Menurut Ivan, perusahaan terus mendukung pendanaan dari 17 institusi dan 150.000 lebih ritel yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua. Ke depan, perusahaan akan memperluas penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara
"Daerah-daerah tersebut memiliki banyak proyek di sektor usaha yang menjadi fokus Akseleran,” tutupnya.
Selanjutnya: Fintech P2P lending gencar menyalurkan pendanaan bagi UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News