kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Akuisisi Mulai Sepi, Bagaimana Kinerja Bank Milik Investor Asing di Indonesia?


Rabu, 12 Maret 2025 / 07:46 WIB
Akuisisi Mulai Sepi, Bagaimana Kinerja Bank Milik Investor Asing di Indonesia?
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang OK Bank Indonesia Jakarta, Senin (30/5/2022). Berbeda dengan lima tahun ke belakang, aksi akuisisi oleh investor asing terhadap industri perbankan tanah air telah semakin pudar.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan lima tahun ke belakang, aksi akuisisi oleh investor asing terhadap industri perbankan tanah air telah semakin pudar.

Di sisi lain, kinerja bank-bank milik investor asing di tanah air, terutama yang baru, juga belum menunjukkan kinerja yang maksimal.

Jika mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hingga posisi Desember 2024, pangsa pasar bank asing dan kantor cabang bank asing di perbankan Indonesia baru mencapai 24,96%. Angka tersebut hanya naik tipis dari posisi Desember 2023 yang mencapai 24,70%.

Sementara itu, kontribusi pada penyaluran kredit bank-bank tersebut juga baru sebesar Rp 1.724,48 triliun atau 22,03% dari total penyaluran kredit perbankan Indonesia. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp 1.920,58 triliun atau 21,73% dari total penghimpunan DPK perbankan nasional.

Baca Juga: Akuisisi Kian Sepi, Begini Kinerja Bank Milik Investor Asing di Indonesia

Adapun, salah satu bank miliki investor asing yang tengah berupaya meningkatkan kinerjanya adalah PT Bank KEB Hana Indonesia. Di mana, aset bank milik investor Korea Selatan ini masih senilai Rp 49,81 triliun per Januari 2025.

Meski demikian, Direktur Kredit Hana Bank Andre Santoso mengungkapkan bahwa kinerja bank tersebut masih sejalan dengan harapan dari pemegang saham. Terlebih, pertumbuhan kredit Hana Bank di Januari 2025 juga mencapai 12,46% YoY, lebih tinggi dari industri yang mencapai 10%.

“Cuma kalau tahun ini memang induk kita di Korea minta kinerja digenjot lagi agar kinerja Hana Bank secara grup bisa bagus secara konsolidasi,” ujar Andre kepada KONTAN, Senin (10/3).

Andre pun menambahkan selama ini Hana Bank banyak menyasar kredit-kredit korporasi. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tidak semata-mata korporasi yang diberi kredit banyak untuk yang berasal dari Korea Selatan.

Baca Juga: Melihat Pergerakan Saham Bank-bank Milik Investor Asing Pasca Penuhi Free Float

Ia bilang selama ini kredit ke perusahaan-perusahaan Korea Selatan justru porsinya tidak signifikan. Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit ke perusahaan asal negeri gingseng hanya sekitar 30% dan sisanya untuk korporasi-korporasi tanah air.

“Dari nasabah-nasabah yang kita lihat, segmen masalah tambang itu mereka cukup tumbuh, untuk yang tekstil mereka agak susah karena ada kompetisi, jadi harus selektif,” tambah Andre.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk Efdinal Alamsyah bilang bank yang ia pimpin saat ini sudah berada di jalur yang sesuai dengan harapan pemegang saham. Meskipun, ia melihat secara persentase, masih ada ruang untuk tumbuh lebih tinggi lagi.

Sebagai informasi, aset Bank Oke per Januari 2025 masih senilai Rp 12,06 triliun naik dari periode sama tahun lalu senilai Rp 10,69 triliun. Sementara, untuk kredit yang disalurkan di periode sama mencapai Rp 9,32 triliun, naik sekitar 11,75% YoY.

“Apalagi dengan ukuran bank yang masih kecil, jadi kenaikan nominalnya pun masih bisa dikejar,” ujar Efdinal.

Baca Juga: Menilik Kinerja Bank Milik Investor Korea di Tanah Air

Lebi lanjut, Efdinal bilang secara keseluruhan, dengan dukungan pemegang saham Korea dan strategi yang dijalankan, bank ini punya peluang besar untuk terus berkembang. Di mana, OK Bank banyak menyasar kredit korporasi dan retail, sambil tetap mendukung pembiayaan untuk UMKM.

“Tapi tentu saja, masih perlu dorongan lebih agar bisa mencapai target yang lebih tinggi dan memperluas posisi di industri perbankan nasional,” tandasnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang ruang partisipasi bank asing di Indonesia masih sangat terbuka untuk berkontribusi pada industri perbankan di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan risk appetite investor asing yang masih tinggi.

“Sejalan dengan kebutuhan foreign direct investment (FDI) dan peningkatan likuiditas valas di Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya: ASN, TNI-Polri dan Pensiunan Akan Dapat THR, Cek Besarannya

Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Film Horor Thriller Seram dan Menegangkan di Netflix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×