kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akulaku berikan edukasi pelaku UMKM untuk tingkatkan inklusi keuangan


Selasa, 13 Oktober 2020 / 16:55 WIB
Akulaku berikan edukasi pelaku UMKM untuk tingkatkan inklusi keuangan
ILUSTRASI. fintech financial technology teknologi finansial tekfin Aplikasi Akulaku Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang penuh tantangan, inklusi keuangan memiliki tiga peranan penting bagi perekonomian yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional dan untuk mendukung daya tahan ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta. Angka tersebut mencapai lebih dari 90% keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Selama masa pandemi ini, sektor UMKM adalah salah satu yang sangat terdampak. Hal ini dikarenakan oleh  pembatasan sosial berskala besar dan pemberlakuan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, dan meminimalisir frekuensi keluar rumah.  

Baca Juga: Aksi merger dan akuisisi sektor keuangan masih berlanjut di tengah pandemi

Walaupun begitu, para pelaku UMKM sudah ada yang mulai bangkit karena mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti relaksasi KUR, subsidi bunga, modal kerja, serta Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro dalam bentuk hibah.

Namun, menurut survey yang dilakukan oleh Pricewaterhousecoopers (PwC) di tahun 2019, menyebutkan bahwa 74 persen UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan. Salah satu faktor yang melatarbelakangi hal tersebut adalah kurangnya pemahaman UMKM terkait inklusi keuangan.

Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengungkapkan bahwa edukasi terhadap pelaku UMKM sangatlah penting guna meningkatkan literasi keuangan sehingga para pelaku UMKM mendapatkan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan.

“Inklusi keuangan bisa dikatakan terwujud kalau semua orang dapat mengakses layanan keuangan dengan mudah. Efek yang diharapkan tentu saja meningkatnya kemampuan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan serta kesenjangan ekonomi,” ujar Wildan dalam webinar yang dihadiri oleh para pelapak dari Bukalapak, akhir pekan lalu.

Demi tercapainya target indeks inklusi keuangan Indonesia menjadi di atas 90 persen dalam waktu 3 tahun ke depan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Akulaku Finance Indonesia secara aktif melakukan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku UMKM.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan usaha khususnya pengelolaan pembiayaan produktif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Baca Juga: Akulaku Finance turut berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×