kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alhamdulillah, usai 28 tahun akhirnya pangsa pasar perbankan syariah tembus 6%


Rabu, 11 Desember 2019 / 17:21 WIB
Alhamdulillah, usai 28 tahun akhirnya pangsa pasar perbankan syariah tembus 6%
ILUSTRASI. Group Head Consumer Financing Mandiri Syariah Praka Mulia Agung (tengah) menjelaskan produk kepemilikan mobil dengan skema syariah (Kendaraan Berkah) ke pengunjung di acara Autofiesta BSD Tangerang, Kamis (25/7). OJK mencatat pangsa bank syariah menembus


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Realisasi tersebut tak terlepas dari peningkatan layanan perbankan perseroan, seperti pengembangan teknologi mobile banking. Saat ini terdapat lebih dari 72 fitur di Mandiri Syariah Mobile yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi, berbagi dan beribadah seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, registrasi Mandiri Syariah Mobile di ATM, berbagai top up, paket data telepon, transaksi dengan berbagai market place, informasi portofolio rekening dana dan fitur lain.

"Sesuai visinya menjadi bank syariah terdepan dan modern, baru-baru ini Mandiri Syariah meluncurkan fitur terbaru di Mandiri Syariah Mobile yaitu pembukaan rekening online," sambungnya. Ke depan, lewat peningkatan layanan tersebut anak usaha Bank Mandiri ini optimis aset dapat terus meningkat.

Senada, PT Bank BNI Syariah juga terus mencatatkan pertumbuhan aset positif. Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati menjelaskan sampai dengan bulan Oktober 2019 aset perseroan sudah mencapai Rp 43,9 triliun, tumbuh sekitar 11% yoy. Kinerja tersebut juga berdampak pada kenaikan laba perseroan yang tumbuh 46% yoy menjadi Rp 504 miliar di bulan Oktober 2019.

Baca Juga: Siapkan tenaga profesional di industri fintech, BRI Institute gandeng Investasikita

"Secara umum industri perbankan syariah tumbuh 11% yoy, lebih tinggi dari perbankan nasional yang tumbuh sekitar 8%," terang Dhias. Namun, perjalanan pengembangan bank syariah masih panjang. Apalagi masih adanya sejumlah tantangan yang mau tak mau harus dihadapi.

Pertama, perlambatan ekonomi sebagai imbas dari perang dagang antara AS dengan China yang berdampak terhadap ekspor-impor Indonesia. Kedua, perkembangan dunia digital yang semakin masif dan menjadi tuntutan nasabah. Ketiga, masih rendahnya tingkat literasi (8%) dan inklusi (11%) terhadap perbankan Syariah.

Meski begitu, BNI Syariah memandang pengembangan bank syariah semakin terang. Apalagi dalam tiga tahun terakhir, pemerintah sendiri dalam hal ini telah menunjukkan komitmen dengan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang langsung di ketuai oleh Presiden RI.

Baca Juga: Bank Dunia catat kerugian Indonesia akibat kebakaran hutan mencapai Rp 72,95 triliun

Di lain pihak dengan terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI selama 5 tahun ke depan akan menjadi angin segar bagi industri ini, terlebih karena pengalaman dan kapabilitas beliau pada industri perbankan Syariah.

Melihat peluang dan tantangan yang akan dihadapi, BNI Syariah memproyeksikan untuk tumbuh secara moderat di sekitar 15% di tahun 2020. "Kami akan memfokuskan diri untuk tumbuh dengan menggarap potensi ekosistem halal di Indonesia," pungkas Dhias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×